"Insya Allah. Allah akan menolong kita. " Kata bang Abel sambil bersalaman dan salam untuk berpisah.
Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Abel mendahului menyapa.
"Apa kabar mang Deki?"
"Alhamdulillah baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq tahap saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat. " kata mang Deki setengah menyalahkan.
Bang Abel hanya tersenyum. Kemudian berkata,
"Masih ada hal yang perlu mang Deki lakukan untuk mendapat rezeki barakah."
"Oh ya, apa itu?"Â tanya mang Deki penasaran.
"Tawakal, ikhlas, dan sabar."Â kata bang Abel sambil kemudian ajakan ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.
Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Abel yang berhari-hari ini sepi perintah tidak menyalahkan lagi,
"Wah, saya makin parah. Kemarin nggak bisa order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya? "
"Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Deki belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Deki yakin bahwa Allah akan menolong kita? " jelas bang Abel sambil tetap tersenyum.