Mohon tunggu...
ilhamheryanto
ilhamheryanto Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Riview jurnal

1 Januari 2025   19:46 Diperbarui: 1 Januari 2025   19:46 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Cacat produk dalam proses produksi memiliki pola tertentu yang dapat diidentifikasi untuk mendukung pengendalian kualitas. PT. Delima Karya Putra GRC, yang memproduksi panel cladding dan produk berbasis GRC lainnya, menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produknya. Studi ini menggunakan data rekapitulasi mingguan produksi tahun 2022 untuk menganalisis tren kecacatan produk dan memberikan wawasan baru dalam pengendalian kualitas.

Pembahasan 

*    Hasil Analisis:
Total kecacatan produk sebesar 3,74%, melebihi standar perusahaan (2%). Jenis cacat "berlubang" mendominasi insiden kecacatan, diikuti oleh "retak/pecah" dan "miring".
    *    Tren Mingguan:
    *    Kecacatan mencapai puncak pada minggu-minggu tertentu, dengan kategori berlubang menunjukkan tren penurunan kumulatif setelah minggu ke-14.
    *    Retak/pecah dan miring menunjukkan peningkatan perlahan, menunjukkan pola pergerakan yang konsisten sepanjang tahun.
    *    Pemodelan:
Data tren kecacatan dikaji menggunakan model linier dan logaritma untuk menunjukkan pergerakan kumulatif setiap kategori.

Kesimpulan

Penelitian ini menemukan bahwa produk panel cladding PT. Delima Karya Putra GRC menunjukkan penyimpangan toleransi kecacatan selama periode analisis. Dominasi jenis cacat berlubang, retak/pecah, dan miring mengindikasikan permasalahan struktural pada proses produksi. Perusahaan disarankan memperkuat pengendalian kualitas dan mendeteksi tren penyimpangan lebih dini untuk memastikan produk sesuai standar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun