Mohon tunggu...
Ilham Gresnaidi
Ilham Gresnaidi Mohon Tunggu... Lainnya - Halo!

Mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

IMF - WB Annual Meeting 2018, Oportunitas Penuh Prestise dan Momen Konkretisasi

31 Agustus 2018   21:39 Diperbarui: 31 Agustus 2018   23:42 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tourfrombali.com

Indonesia dapat menjadi negara maju yang dibanggakan rakyatnya dan disegani bangsa lain karena Indonesia memiliki generasi muda yang ingin belajar dan ingin maju, yang haus akan prestasi dan memiliki daya juang yang tidak pernah luntur. Indonesia memiliki 65 juta generasi muda yang tidak pernah berputus asa mencitai negerinya - Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Belum usai dengan euforia kemeriahan Asian Games 2018, tetapi pemerintah Indonesia sudah harus disibukkan dengan persiapan menjelang konferensi keuangan bergengsi tingkat dunia, International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting yang akan diadakan pada tanggal 12 hingga 14 Oktober 2018 nanti di Nusa Dua, Bali.

International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting merupakan pertemuan sektor keuangan yang diadakan tahunan dimana dalam dua tahun pertama pertemuan tersebut wajib diadakan di kantor pusatnya di Washington, DC, Amerika Serikat, dan pada tahun ketiga akan diadakan pada negara anggota yang terpilih.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah konferensi ini merupakan sebuah refleksi bagaimana dunia saat ini telah mengakui kestabilan perekonomian, politik serta keamanan di Indonesia yang merupakan negara middle-income country namun secara konsisten terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan perekonomianya.

Untuk bisa mendapatkan kesempatan penuh kehormatan tersebut, negara yang ingin berpartipasi dalam seleksi pemilihan untuk menjadi tuan rumah pada konferesi tahun ketiga selanjutnya harus mengumpulkan proposal terlebih dahulu dimana setelah itu akan dilakukan inspeksi penilaian secara langsung mengenai kelayakan serta kemampuannya secara selektif.

Artinya, Indonesia yang pada tahun 2015 lalu terpilih dan secara kompetitif juga bersaing dengan delapan negara lain sudah melalui proses yang cukup panjang sehingga panitia telah mengakui kelayakan serta kemampuan negara Indonesia untuk memenuhi semua aspek penting seperti akomodasi, transportasi, kemudahan akses, wi-fi, aspek keamanan, dan hal tekhnis lainya.

Sudah sepatutnya kita berbangga atas prestasi tersebut mengingat kesempatan tersebut mungkin belum tentu kita dapatkan dalam 50 tahun kedepan. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah Indonesia bahkan menganggarkan hingga Rp855,5 miliar untuk mengakomodasi pertemuan keuangan terbesar tingkat di dunia ini.

189 delegasi dari seluruh dunia: Sumber Penerimaan Devisa Negara

Secara garis besar dampak positif yang dapat dirasakan dalam jangka pendek bagi Indonesia atas diselenggarakanya pertemuan keuangan terbesar di dunia ini adalah meningkatnya penerimaan devisa negara secara drastis, mengingat bahwa nantinya akan datang 189 delegasi negara anggota IMF dan World Bank, belum lagi perwakilan awak media dari seluruh dunia, diperkirakan pada perhelatan tersebut akan hadir kurang lebih 20.000 wisatawan mancanegara yang menginjakan kaki ke Indonesia, jumlah tersebut secara mudahnya akan memberikan penerimaan devisa sebanyak USD 24 juta atau sekitar Rp 345 miliar lebih.

Perhitungan tersebut berlandaskan dari prediksi akumulasi rata-rata pengeluaran harian setiap delegasi sebesar USD 100 yang didasari dari pengaruh variabel dimana bahwasanya wisatawan yang akan datang merupakan kalangan high profile dikalikan dengan prediksi durasi lama mereka akan tinggal dan jumlah prediksi wisawatan mancanegara yang akan datang.

Sebagai info tambahan, sampai saat ini tercatat tingkat okupansi hotel berbintang 4 dan 5 di sekitar Nusa Dua sudah hampir mencapai 100%. Diperkirakan juga hotel-hotel di dekat Nusa Dua, seperti Kuta, dan tempat lain juga akan mengalami tren positif akibat dari gelombang wisawatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia saat perhelatan nanti. 

Untuk memaksimalkan serta memeriahkan momentum ini sebagai kesempatan memperkenalkan budaya serta potensi pariwisata di Indonesia serta mendorong pertumbuhan perekonomian, menteri pariwisata, Arief Yahya juga menawarkan secara khusus bagi delegasi dan wisatawan asing yang ikut memeriahkan IMF - World Bank Annual Meeting serta memilih untuk tinggal lebih lama agar mengikuti 60 pilihan paket tour yang ditawarkan, 

Paket tersebut terdiri dari 33 paket wisata di pulau Bali, dan 27 enam paket lainya untuk enam destinasi lainya, termasuk didalamnya adalah wisata heritage di Jogjakarta dan wisata konservasi di Pulau Komodo. Tarif yang dipatok juga bervariasi, dimulai dari USD 55 hingga USD 2000. 

Stimulan Pembangunan Underpass Ngurah Rai Hingga Alasan Dibalik Rampungnya The Great Project

Bukan hanya sektor perekonomian yang secara langsung disokong lewat sektor pariwisata saja yang mendapat dampak baik, pertemuan keuangan terbesar di dunia ini juga diharapkan  dan turut andil dalam mensuksesi beberapa hal berikut;

Pertama, memperkenalkan Indonesia di mata dunia lewat bantuan media value. Pertemuan keuangan dunia yang bergengsi ini tentu akan mengundang banyak perwakilan awak media dari seluruh dunia untuk melaporkan perhelatan tersebut, bahkan penulis memperkirakan mereka juga akan memperlihatkan kebudayaan serta potensi pariwisata di sekitar tempat berlangsungnya acara yakni, Bali.

Hal ini tentunya akan membantu Indonesia sehingga bisa lebih dikenal dan disorot oleh mata dunia dan secara tidak langsung akan membantu pemerintah untuk mencapai target 20 juta wisata mancanegara tahun depan.

Kedua, stimulus dalam menggejot pembangunan infrastuktur di Bali. Kekacauan lalu lintas di persimpangan dekat bandara I Gusti Ngurah Rai yang berdampak pada kemacetan sehingga membuat lalu lintas dari dan menuju Tol Bali Mandara, serta kota Denpasar menuju Nusa Dua menjadi lebih lama mengilhami pemerintah untuk membangun underpass Ngurah Rai.

Underpass ini rencananya akan menjadi alternatif perjalanan yang mana bukan hanya dipakai saat masa perhelatan tersebut namun juga setelah selesainya acara, sehingga diharapkan dapat memperlancar lalu lintas baik dari Denpasar ke Nusa Dua dan sebaliknya secara terus menerus.

Selain underpass Ngurah Rai, pemerintah juga menggelontorkan dana hingga Rp4,9 triliun untuk memperbaiki pelabuhan Benoa sampai tempat pembuangan akhir sampah di Suwung. Bahkan, salah satu alasan rampungnya the great project, Patung Garuda Wisnu Kencana juga dampak akibat perhelatan penuh kehormatan ini.

Ketiga, Meningkatkan literasi tekhnologi informasi di daerah. Salah satu required procucerement yang diminta oleh pihak IMF - World Bank Annual Meeting adalah komputer-komputer yang akan digunakan selama perhelatan berlangsung. Namun setelah acara usai, komputer-komputer tersebut tidak lagi digunakan.

Oleh karena itu pemerintah merencenakan untuk menghibahkan sebanyak 400 komputer ke beberapa sekolah di daerah sekitar Bali, Lombok, dan Banyuwangi. Rencana pemerintah tersebut tentu akan sangat berguna untuk meningkatkan literasi tekhnologi informasi di daerah-daerah guna mencapai pemerataan akses tekhnologi di seluruh penjuru Indonesia.

Aktualisasi Pengayaan Dalam Gotong Royong

Ini bukanlah pesta besar yang hanya kelompok tertentu yang dapat ikut andil membantu, namun ini adalah momentum dimana seluruh lapisan masyarakat hingga pemerintahan saling bersimbiosis demi mensuksesi perhelatan bergengsi di dunia ini.

Berikut adalah hal-hal yang bisa menjadi masukan bagi setiap lapisan masyarakat hingga pemerintah untuk memaknai perhelatan baik saat acara berlangsung dan usai.

Infografis Bersiap Untuk IMF - WB AM '18
Infografis Bersiap Untuk IMF - WB AM '18
Mengutip kembali kutipan yang menjadi prolog dalam tulisan ini bahwasanya Sri Mulyani meyakini bahwa bangsa kita ini mampu menjadi negara maju yang dibanggakan rakyatnya dan disegani bangsa lain lewat pemuda yang haus prestasi. Itulah yang sebentar lagi akan kita jalani, menjadi tuan rumah untuk pertemuan keuangan terbesar di dunia, IMF - World Bank Annual Meeting 2018 merupakan suatu prestasi luar biasa yang dimana kita sebagai warga negara Indonesia patut banggakan.

Perhelatan ini juga akan memberikan dampak positif serta manfaat yang banyak bagi setiap sektor, terutama perekonomian dan pariwisata. Patutnya untuk mensuksesi perhelatan ini kita sebagai lapisan masyarakat dan bagian dari warga negara Indonesia juga turut andil dalam membantu pemerintah agar dapat menjadi tuan rumah yang nyaman bagi tamu-tamunya. "Gupuh, lungguh, suguh".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun