Mohon tunggu...
Ilham Fransetya
Ilham Fransetya Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Akselerasi BPDPKS Terhadap Sertifikasi ISPO Sebagai Instrument Pencapaian Net Zero Emission (NZE) di Sektor Industri Kelapa Sawit Tahun 2050

24 Oktober 2024   23:22 Diperbarui: 25 Oktober 2024   00:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

listrik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi.

Pengelolaan Limbah: Pengelolaan limbah yang efektif dapat mengurangi emisi gas

rumah kaca dan menjaga kualitas lingkungan.

Pemanfaatan Bioetanol: Mengubah limbah cair minyak sawit (LCMS) menjadi

bioetanol dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan nilai tambah

produk.

 

Peran BPDPKS dalam Akselerasi ISPO

  • Pelatihan dan Sosialisasi: BPDPKS terlibat aktif dalam menyelenggarakan
  • workshop dan pelatihan untuk pekebun sawit, yang bertujuan memberikan pengetahuan tentang prinsip dan kriteria ISPO. Kegiatan ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan perusahaan swasta, untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pekebun dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan 
  • Dukungan Pembiayaan: BPDPKS juga memberikan dukungan finansial kepada
  • pekebun sawit, seperti pembiayaan sebesar Rp30 juta per hektar untuk membantu mereka memenuhi standar ISPO. Ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan praktik pertanian kelapa sawit
  • Mendorong Sertifikasi: Dengan adanya kebijakan Perpres No 44 tahun 2020, semua
  • jenis usaha kelapa sawit, termasuk perkebunan rakyat, diwajibkan untuk mendapatkan sertifikasi ISPO. BPDPKS berperan dalam mempercepat proses sertifikasi ini, terutama bagi pekebun swadaya yang sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi kriteria yang ditetapkan
  • Peningkatan Daya Saing: Melalui pelatihan teknis dan program pengembangan
  • sumber daya manusia, BPDPKS membantu petani untuk meningkatkan daya saing produk kelapa sawit mereka di pasar domestik dan internasional. Pelatihan ini mencakup praktik budidaya yang ramah lingkungan dan pengelolaan yang baik, sehingga petani dapat memenuhi standar internasional 
  • Mengatasi Stigma Negatif: Implementasi ISPO juga berfungsi sebagai alat untuk
  • melawan stigma negatif terhadap industri kelapa sawit Indonesia. Dengan memastikan bahwa praktik produksi mengikuti prinsip keberlanjutan, BPDPKS berkontribusi pada citra positif industri kelapa sawit di mata dunia

 

 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun