Mohon tunggu...
ilham fajar baehaqi
ilham fajar baehaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - broker

hiking and holiday

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentuk Kepribadian Indonesia dan Kebangsaan

3 November 2024   01:39 Diperbarui: 3 November 2024   03:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era globalisasi, membentuk dan menjaga kepribadian Indonesia menjadi tantangan tersendiri. Rasa kebangsaan yang kuat diperlukan untuk menghadapi berbagai pengaruh dari luar yang dapat mengikis identitas bangsa. Artikel ini akan membahas pentingnya membentuk kepribadian Indonesia dan rasa kebangsaan, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya..

PEMBAHASAN

1.Makna Kepribadian Indonesia
Kepribadian Indonesia tercermin dalam nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan semangat persatuan. Kepribadian ini adalah karakter yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain, serta menjadi dasar perilaku warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian ini perlu terus dibangun agar tidak tergerus oleh pengaruh budaya asing yang datang bersama arus globalisasi.


Menurut Dr. Hidayat Nur Wahid dalam sebuah wawancara (Sumber: Republika, 2022), pentingnya kepribadian Indonesia adalah untuk menjaga identitas bangsa agar tidak tergerus oleh arus budaya asing. 

Dengan kepribadian yang kuat, generasi muda dapat membedakan mana yang sesuai dengan nilai-nilai lokal dan mana yang hanya tren sementara. Ini juga menjadi landasan bagi terciptanya generasi yang berintegritas dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.

2.Pentingnya Rasa Kebangsaan
Rasa kebangsaan adalah perasaan cinta terhadap tanah air dan kebanggaan menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Ini menjadi fondasi penting untuk menjaga persatuan di tengah masyarakat yang multikultural. 

Rasa kebangsaan yang kuat membantu warga negara tetap setia pada prinsip-prinsip kebangsaan dan mempertahankan identitas nasional. Melalui rasa kebangsaan, masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai budaya dan sejarah bangsanya sendiri.


Pentingnya rasa kebangsaan juga disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Soekarno menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai fondasi dalam membangun negara yang kuat (Sumber: Arsip Nasional RI, 1945). Semangat inilah yang harus terus dijaga oleh generasi penerus agar bangsa Indonesia tidak tercerai-berai.


3.Strategi Membentuk Kepribadian dan Rasa Kebangsaan
*Peran Pendidikan: Pendidikan menjadi sarana utama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan sejak dini. Kurikulum pendidikan perlu memasukkan materi-materi yang mengajarkan cinta tanah air, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman.


*Pelestarian Budaya Lokal: Budaya daerah harus dilestarikan agar masyarakat tetap memiliki ikatan kuat dengan nilai-nilai tradisional. Kegiatan seperti festival budaya, pelatihan seniltradisional, dan penyuluhan tentang sejarah bangsa dapat menjadi media untuk memperkuat kebanggaan akan identitas nasional.

*Peran Media dan Teknologi: Di era digital, media memiliki peran penting dalam membentuk persepsi dan pandangan masyarakat. Pemanfaatan media untuk mempromosikan budaya Indonesia, tokoh nasional, dan sejarah perjuangan bangsa dapat meningkatkan kesadaran akan identitas bangsa dan memperkuat rasa kebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun