Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Debat Para Tikus

24 Desember 2024   14:59 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hanya ilistrasi (Sumber: kompas.com/sukoco)

Aku orang baru di desa ini. Masih meraba apa yang ada di desa ini. Ke sana ke mari, aku cari tahu, beradaptasi, dan bersosialisasi.

Sampai kemudian aku bertemu salah satu tetua di desa. Ki Jalu namanya. Baru bersalaman dan memperkenalkan diri, dia langsung menempelkan bibir ke telingaku.

"Kamu punya kelebihan," katanya lirih dan aku merasa tak nyaman karena bibirnya yang masih ada tembakau itu menempel di telingaku.

Di teras rumahnya, dengan kursi terbuat dari bambu, kami duduk. Ki Jalu bicara tak bisa dipotong. Apa saja dia bicarakan. Hingga aku hanya mengangguk saja.

"Kau bisa melihat kepala manusia dengan jelas. Kau akan melihat kemampuanmu itu nanti malam. Aku akan bilang ke kades agar kau datang menggantikanku," katanya.

"Siap-siap nanti malam, pertemuan di balai desa. Kamu harus datang, menggantikanku. Sekarang pulanglah dan istirahat," katanya.

Aku tentu tak bisa banyak membantah. Aku orang baru. Aku hanya mengangguk saja. Lagipula, datang ke pertemuan apa susahnya? Ya kan?

Sore hari, Pak Kirman datang ke kontrakanku. Dia bilang bahwa aku diminta datang di pertemuan nanti malam, mewakili Ki Jalu.

"Siapa yang diminta langsung mewakili Ki Jalu, pasti bukan orang sembarangan," kata Pak Kirman.

Aku hanya diam saja. Tapi ya sudahlah. Aku tak mau ambil pusing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun