Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Debat Para Tikus

24 Desember 2024   14:59 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hanya ilistrasi (Sumber: kompas.com/sukoco)

Ketika aku membuka mata, semua kepala mereka yang berdebat jatah uang, berubah dengan kepala tikus. Semuanya berkepala tikus.

Setiap mereka bicara air keluar dari mulutnya.  Menjijikkan sekali. Kepala mereka adalah kepala tikus paling kotor yang pernah aku lihat.

Bayangkan saja tikus terkotor dengan suara parau dan air di mulut yang menjijikkan. Mereka tikus-tikus kotor.  Terengah-engah memperjuangkan mendapatkan duit yang sebetulnya bukan haknya.

Aku merasa inilah yang dimaksud Ki Jalu, bahwa aku memiliki kelebihan. Aku mau muntah lihat perdebatan mereka, tingkah laku mereka.

Aku memalingkan muka ke belakang untuk mengeluarkan sedikit muntahan. Saat kupalingkan muka, aku melihat cermin. Aku sangat terhenyak karena kepalaku juga berubah jadi tikus. Bahkan tikus paling buruk dan kotor di antara tikus-tikus yang ada di ruangan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun