Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kans Comoros ke Piala Dunia 2026, Mayoritas Pemainnya Kelahiran Prancis

7 Oktober 2024   18:27 Diperbarui: 7 Oktober 2024   18:45 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan berpikir bahwa hanya Indonesia saja yang getol memakai pemain diaspora. Negeri kepulauan di benua Afrika, Comoros atau Komoro juga memakai banyak pemain kelahiran Prancis. Bahkan jika melihat skuadnya saat ini, mayoritas adalah pemain kelahiran Prancis.

Itu sangat memungkinkan karena Prancis setahu saya dulu memang menguasai Comoros. Bahkan satu pulau guguran Comoros yakni Mayotte masih menjadi milik Prancis.

Dari skuad Comoros saat ini, lebih dari 15 pemain adalah kelahiran Prancis. Sisanya kelahiran Mayotte dan tak sampai lima pemain kelahiran Comoros.

Para pemain kelahiran Prancis itu juga mengawali karier sepak bola di Prancis. Artinya ya mereka kembali ke Comoros untuk membela negara.

Dugaan saya ya mirip kasusnya dengan para pemain diaspora Indonesia. Dan kini Comoros sangat berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026.

Mereka memuncaki klasemen grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika. Bahkan Comoros mampu mengalahkan Ghana 1-0. Seperti diketahui, Ghana cukup sering ke Piala Dunia sejak 2006.

Jika Comoros bertahan di puncak klasemen sampai akhir, maka mereka akan lolos ke Piala Dunia 2026. Jika Comoros jadi runner up di klasemen akhir tapi masuk lima besar terbaik runner up, mereka juga akan lolos ke Piala Dunia 2026.

Situasi Comoros juga tak beda jauh dengan Indonesia. Comoros kini ada di posisi 118 dunia. Artinya masih di luar 100 besar.

Ya berarti Comoros miriplah dengan Indonesia saat ini. Yakni banyak diperkuat pemain keturunan.

Sebenarnya ada lagi negara lain yang gencar melakukan pencarian pemain diaspora. Negara itu adalah Sri Lanka.

Lebih dari lima pemain timnas Sri Lanka adalah mereka yang lahir di Eropa. Ada yang lahir di Inggris, Jerman, Swedia, dan Norwegia. Hanya saja mereka bukan pemain klub kasta tinggi di Eropa.

Jadi tulisan ini hanya menegaskan bahwa fenomena mengambil pemain diaspora bukan hanya Indonesia. Bukan hanya Maroko. Tapi negara negara lain yang sepak bolanya tak terlalu mentereng sebelumnya, ingin mengubah nasib, ya seperti Comoros tersebut.

Jadi yang dilakukan PSSI bukan langkah langka. Memang banyak negara melakukan langkah itu. Tentu sebagai pendorong awal untuk kemudian secara menyeluruh sepak bola makin maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun