Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Timnas Argentina dan sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nestor Lorenzo: Gagal di Final Piala Dunia, Menuju Juara Copa America

12 Juli 2024   06:12 Diperbarui: 12 Juli 2024   06:14 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Kolombia (kuning) saat lawan Paraguay. (Afp/aric becker dipublikasikan kompas.com)

Kolombia lolos ke final Copa America 2024. Di partai puncak, Kolombia akan melawan favorit Argentina pada Senin (15/7/2024) mulai pukul 07.00 WIB.

Lolosnya Kolombia ke final tentu tak lepas dari peran sang pelatih, Nestor Lorenzo. Lorenzo akan melawan negaranya sendiri di final.

Di tangan Lorenzo sejak pertengahan 2022, Kolombia tak pernah kalah. Kolombia menang 19 kali dan seri enam kali.

Lorenzo bukanlah sosok sembarangan. Dia adalah sosok yang pernah bekerja sama dengan orang-orang hebat di dunia sepak bola.

Data di wikipedia menyebut bahwa semasa jadi pemain, dia pernah jadi bek timnas Argentina dari 1988 sampai 1990. Kala itu dia dilatih Carlos Bilardo, salah satu pelatih yang mampu membawa Argentina juara Piala Dunia yakni pada 1986.

Lorenzo juga satu tim dengan Maradona di timnas Argentina. Maradona adalah legenda sepak bola dunia.

Lorenzo pernah merasakan main di final Piala Dunia 1990. Sayangnya saat itu Argentina kalah secara menyakitkan dari Jerman Barat dengan skor 0-1.

Selepas Piala Dunia, Lorenzo main untuk klub Inggris Swindon Town. Pelatih Swindon adalah legenda asal Argentina, Osvaldo Ardiles. Ardiles adalah sosok yang ikut membawa Argentina juara Piala Dunia 1978.

Ketika tak lagi jadi pemain, Lorenzo masuk ke dunia kepelatihan. Dia lama menjadi pembantu salah satu pelatih hebat Argentina, Jose Pekerman. Pekerman adalah sosok yang membawa Argentina U20 juara Piala Dunia tiga kali pada 1995, 1997, dan 2001.

Lorenzo lama menjadi pembantu Pekerman. Mulai dari timnas Argentina U20 pada 2000-2001, timnas Argentina senior pada 2004 sampai 2006 dan timnas Kolombia dari 2012 sampai 2018.

Karir kepelatihan Lorenzo lebih lama sebagai asisten pelatih. Dia baru jadi pelatih kepala pada tahun 2021 di Melgar. Tahun berikutnya, melatih Kolombia.

Dari rekam jejak Lorenzo terlihat bahwa dia banyak bekerja sama dengan sosok sosok legenda di dunia sepak bola. Tentunya, dia banyak belajar dari para legenda tersebut.

Khususnya tentu saja bekerja sama dengan Jose Pekerman. Menjadi asisten Pekerman kisaran 10 tahun tentu memberi dampak pada Lorenzo.

Maka, sebenarnya tak heran jika Lorenzo mampu membawa Kolombia sejauh saat ini. Selain karena sering bekerja sama dengan para legenda, dia juga lama jadi asisten Pekerman di timnas Kolombia.

Gagal dan Menuju Juara

Salah satu momen puncak Lorenzo sebagai pemain tentu saja adalah final Piala Dunia 1990. Saat itu di Piala Dunia 1990, Argentina memang tim dengan permainan negatif. Tim yang cenderung bertahan.

Seolah Argentina adalah tim yang berusaha memenangkan laga dengan cara adu penalti. Hal itu bisa dipahami karena mereka memiliki kiper tanggung Sergio Goycochea.

Karena Argentina main negatif, peran Lorenzo pun besar. Sebab dia berposisi sebagai pemain belakang.

Di laga final melawan Jerman Barat (saat itu masih ada Jerman Barat dan Jerman Timur), Argentina bertahan. Argentina digempur habis-habisan.

Pada akhirnya Argentina kalah 0-1 melalui tendangan penalti bek Jerman yang kini sudah meninggal dunia, Andreas Brehme.

Kekalahan itu tentu menyesakkan. Sampai-sampai adegan Diego Maradona menangis terlihat usai laga. Lorenzo tentu juga merasakan kegagalan itu. Apalagi dia main selama 90 menit.

Setelah 34 tahun berlalu, Lorenzo kini berada di final Copa America. Uniknya justru dia melawan negaranya sendiri, Argentina. Tentu saja atas nama profesionalisme, Lorenzo akan mengusahakan semaksimal mungkin bagaimana mengalahkan Argentina.

Bukan hal baru dalam sepak bola sebuah tim dilatih oleh warga negara sang lawan. Shin Tae-yong memulangkan Korea Selatan di Piala Asia U23. Shin Tae-yong adalah pelatih Indonesia berkewarganegaraan Korea Selatan.

Kim Pan-gon membawa Malaysia menahan Korea Selatan di Piala Asia 2024. Kim adalah pelatih Malaysia berwarganegara Korea Selatan.

Kembali ke Lorenzo, jadi sudah biasa seorang pelatih akan melawan negaranya sendiri. Di final Copa America 2024, adalah kans bagus untuk Lorenzo merasakan gelar juara.

Tentu bukan perkara mudah karena Argentina bertabur bintang. Namun, Kolombia memiliki momen bagus saat ini. Mereka agresif, belum pernah terkalahkan, dan nothing to lose.

Akan jadi capaian luar biasa bagi Lorenzo jika mampu membawa Kolombia menjadi juara Copa America 2024. Kita tunggu saja kiprah Kolombia di final Copa America.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun