Serangan terus menerus dilakukan Nono. Sampai satu pagi, Nono kembali menyambangi hanya untuk mengulangi serangannya. Santo pada akhirnya bicara.
"Tuhan Maha Adil, No. Aku diberi sakit seperti ini ya karena ada anak baik yang merawatku. Kamu diberi sehat tentunya. Kalau kamu sakit siapa yang akan merawatmu? Anakmu? Mana mereka? Toni anakmu itu buron setelah maling duit dana desa. Tino anakmu sudah dipenjara. Tono, anakmu yang ketiga, nggak pernah pulang dan menelantarkan istri dan anaknya. Itulah hasil dari refreshingmu bertahun-tahun? Makanya Tuhan memberimu kesehatan karena jika kamu sakit, tak akan ada yang mengurusmu," kata Santo.
Wajah Nono memerah. Dia balik badan dan muntah tak berkesudahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H