Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musuh Bebuyutan

20 Maret 2024   05:09 Diperbarui: 20 Maret 2024   05:09 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Kompas.com/bagus supriadi)

Serangan terus menerus dilakukan Nono. Sampai satu pagi, Nono kembali menyambangi hanya untuk mengulangi serangannya. Santo pada akhirnya bicara.

"Tuhan Maha Adil, No. Aku diberi sakit seperti ini ya karena ada anak baik yang merawatku. Kamu diberi sehat tentunya. Kalau kamu sakit siapa yang akan merawatmu? Anakmu? Mana mereka? Toni anakmu itu buron setelah maling duit dana desa. Tino anakmu sudah dipenjara. Tono, anakmu yang ketiga, nggak pernah pulang dan menelantarkan istri dan anaknya. Itulah hasil dari refreshingmu bertahun-tahun? Makanya Tuhan memberimu kesehatan karena jika kamu sakit, tak akan ada yang mengurusmu," kata Santo.

Wajah Nono memerah. Dia balik badan dan muntah tak berkesudahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun