Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masa Ketika Timnas dan Pemilu Seperti Candu

1 Maret 2024   06:41 Diperbarui: 1 Maret 2024   07:04 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fans garuda  (kompas.com/suci rahayu)

Mengurangi candu itu perlu. Mengurangi candu dengan rasa ingin tahu yang menderu. Kalau ingin tahu, maka akan cari tahu.

Kalau sudah cari tahu, maka pikiran akan berjalan. Akan mulai meraba tentang benar, salah, patut, tak patut, sistem yang janggal, dan sebagainya.

Kemudian muncullah kritis. Jika belum mampu menyebarkan kritis pada orang lain, minimal diri sendiri kritis dengan keadaan.

Ujungnya menjadi paham bahwa memang ada yang perlu banyak dibenahi. Entah itu sepak bola entah itu politik kita.

Kalau tak bisa membenahi sesuatu di luar diri, maka benahi dulu diri agar tak terjebak pada candu. Candu yang merindu menggebu.

Begitukah?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun