Indonesia bisa lolos ke babak 16 Piala Asia sekalipun hanya mendapatkan satu kemenangan di fase grup. Tapi tentu saja, dengan beberapa persyaratan terkait laga lainnya.
Jika Jepang tak kalah dari Irak, dan Indonesia mengalahkan Vietnam, maka Garuda otomatis di posisi tiga klasemen akhir. Sebab jika pun Vietnam mengalahkan Irak dan Indonesia kalah dari Jepang, Garuda tetap di atas Vietnam. Mengapa? Karena setahu saya Piala Asia ini pakai head to head.
Jika Indonesia di posisi tiga dengan tiga poin, maka tinggal berharap posisi tiga di grup lain memiliki nilai yang lebih rendah dari Indonesia. Apakah itu memungkinkan? Ya tentu saja memungkinkan.
Salah satu yang mungkin adalah di grup A. Saya melihat laga China vs Lebanon di grup A. Menurut saya itu adalah salah satu laga dengan kualitas sangat buruk untuk ukuran tim nasional.
Lebanon dan China sama-sama tak bisa pegang bola lama. Pemain Lebanon dan China sama-sama sering tak bisa mengontrol bola dengan baik. Pemain Lebanon dan China sama-sama sering salah umpan.
Bahkan peluang-peluang emas di depan gawang pun mentah. Itu adalah laga dengan kualitas paling buruk di Piala Asia. Laga itu berakhir 0-0.
China kini punya 2 poin dari dua laga dan akan melawan Qatar di partai pamungkas. Lebanon punya 1 poin dari dua laga dan akan melawan Tajikistan yang juga punya satu poin dari dua laga.
Qatar harusnya bisa mengalahkan China. Tajikistan harusnya juga bisa mengalahkan Lebanon. Sebab, saya juga lihat, Tajikistan lebih bagus dari China. Sayang laga Tajikistan vs China berakhir seri.
Grup mana lagi selain grup A? Grup C juga memungkinkan adanya posisi tiga dengan nilai rendah. Sebab, Palestina dan Hongkong memang dua level di bawah UEA dan Iran. Di laga kedua, UEA akan lawan Palestina. Sementara Iran akan lawan Hongkong.
Kemungkinan Palestina dan Hongkong kalah lagi di laga kedua. Tinggal berharap di laga pamungkas, Hongkong dan Palestina bermain seri. Jika pun ada yang menang, harapannya mereka memiliki selisih gol yang buruk.
Berkaca dari Euro 2020
Dengan peserta Piala Asia ada 24 tim, maka satu kemenangan dan ada di posisi tiga memungkinkan untuk lolos ke babak 16 besar. Ya misalnya bisa berkaca di Euro 2020.
Kala itu, Ukraina mampu lolos ke babak 16 besar dengan status posisi tiga terbaik. Padahal, Ukraina hanya punya tiga poin di fase grup.
Di Euro 2016, Portugal juga hanya bermodal tiga poin untuk lolos ke fase 16 besar. Bahkan kala itu Portugal malah jadi juara Euro.
Jadi memang memungkinkan bagi Indonesia lolos ke fase 16 besar dengan modal hanya tiga poin.
Realistis
Tapi yang ingin juga saya katakan, fans Indonesia juga harus realistis. Memang tak salah berharap pada timnas. Tapi ya realistis juga.
Artinya, jika apa yang timnas peroleh di Piala Asia tak sesuai target, tak apa-apa. Performa timnas melawan Irak sudah menjelaskan ada di mana posisi Garuda.
Bermain agak baik saja, kalah. Artinya memang secara kualitas kita berada di bawah tim-tim yang sudah mapan. Ya memang itulah kualitas Indonesia.
Lalu Vietnam juga bermain bagus melawan Jepang. Satu hal yang saya kaget adalah ketika Vietnam berani dan bisa memegang bola cukup lama, khususnya setelah ketinggalan 0-1.
Saat itu, passing mereka juga nyaris sempurna. Kontrol bola juga sempurna. Jadi, memang harus diakui Vietnam adalah tim bagus sekalipun sudah berganti pelatih.
Maka, berharap dengan segala kemungkinan tentu saja boleh. Karena memang harapanlah yang menjadi salah satu andalan dari fans. Tapi realistis juga perlu. Sebab Indonesia memang belum menjulang kualitas timnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H