Berkaca dari Euro 2020
Dengan peserta Piala Asia ada 24 tim, maka satu kemenangan dan ada di posisi tiga memungkinkan untuk lolos ke babak 16 besar. Ya misalnya bisa berkaca di Euro 2020.
Kala itu, Ukraina mampu lolos ke babak 16 besar dengan status posisi tiga terbaik. Padahal, Ukraina hanya punya tiga poin di fase grup.
Di Euro 2016, Portugal juga hanya bermodal tiga poin untuk lolos ke fase 16 besar. Bahkan kala itu Portugal malah jadi juara Euro.
Jadi memang memungkinkan bagi Indonesia lolos ke fase 16 besar dengan modal hanya tiga poin.
Realistis
Tapi yang ingin juga saya katakan, fans Indonesia juga harus realistis. Memang tak salah berharap pada timnas. Tapi ya realistis juga.
Artinya, jika apa yang timnas peroleh di Piala Asia tak sesuai target, tak apa-apa. Performa timnas melawan Irak sudah menjelaskan ada di mana posisi Garuda.
Bermain agak baik saja, kalah. Artinya memang secara kualitas kita berada di bawah tim-tim yang sudah mapan. Ya memang itulah kualitas Indonesia.
Lalu Vietnam juga bermain bagus melawan Jepang. Satu hal yang saya kaget adalah ketika Vietnam berani dan bisa memegang bola cukup lama, khususnya setelah ketinggalan 0-1.
Saat itu, passing mereka juga nyaris sempurna. Kontrol bola juga sempurna. Jadi, memang harus diakui Vietnam adalah tim bagus sekalipun sudah berganti pelatih.