Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Baik Itu Terjerumus ke Narkoba

2 Desember 2023   13:35 Diperbarui: 2 Desember 2023   13:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Kompaa.com/Akbar bayu tamtomo)


Aku menceritakan padamu, seorang anak bernama Budi. Dia anak baik pada umumnya. Mulanya juga ceria. Semua berjalan biasa saja sampai dia lulus SD.

Di SMP, semua akhirnya bermula. Budi selalu jadi bahan bully bagi teman-temannya. Budi yang baik itu, tak pernah bisa melawan. Sebab, dia tidak pernah mendapatkan rumus melawan.

Bully itu terus terjadi berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Sebagian gurunya menilai bully itu biasa. Sebagian yang lain melerai. Tapi gelombang bully itu tak pernah padam.

Budi merasa bahwa dirinya sudah lemah, sudah ringkih, tak ada kelebihan. Dia tak bisa cerita pada bapak ibunya. Sebab bapak ibunya sibuk jadi buruh di pabrik.

Budi menjadi pemurung dan dia lebih sering menghabiskan waktu di kamar. "Bud, mainlah keluar," kata ibunya.

"Keluar ke mana, aku tak ada teman. Semua teman memojokkanku," batin Budi.

Permintaan ibu dan bapaknya beberapa kali terjadi. "Bud keluar, mainlah," kata ibunya di lain waktu.

"Main ke mana?" Tanya Budi meninggi.

So ibu kaget anaknya begitu. Tapi jam buruh pabrik sudah menunggu.

Cerita Budi pun berubah menjadi anak yang sering di kamar. Main HP dan kadang bicara sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun