Jika melihat bagaimana Albania melawan Moldova, sepertinya Sylvinho membangun permainan pressing ketat, efektif, dan efisien. Bukan permainan kaki ke kaki dan penguasaan bola yang dominan.
Mungkin cara main Albania bisa dikatakan tak menarik. Tapi justru itulah yang membuat Albania bisa melaju sampai sekarang.
Sylvinho sepertinya tahu betul harus memanfaatkan skuadnya dengan cara permainan seperti apa. Buktinya, sekarang Albania berhasil ke Euro 2024.
Ini adalah kali kedua bagi Albania lolos ke Euro. Sebelumnya terjadi pada 2016. Kala itu, pelatihnya adalah Gianni de Biasi. Bahkan di Euro 2016, Albania mampu memetik kemenangan atas Rumania 1-0. Tapi, Albania tak lolos dari fase grup.