Frank Lampard dan Steven Gerrard juga memiliki tipikal yang sama. Ada beberapa analis yang menilai bahwa keduanya sulit dimainkan bersama di timnas Inggris.
Di Piala Dunia 2006 Sven Goran Eriksen memainkan keduanya sebagai gelandang sentral. Dengan formasi 4-4-2, kedua pemain ada di gelandang tengah. Padahal sama-sama bertipikal menyerang.
Empat tahun berselang, Fabio Capello juga memainkan keduanya bersamaan. Namun sejak laga kedua Inggris di Piala Dunia 2010, Gerrard dimainkan di sayap. Sementara di tengah Lampard dimainkan dengan Gareth Barry yang cenderung bertahan. Capello mematenkan posisi Gerrard di sayap sampai laga 16 besar ketika Inggris dipermak Jerman.
Di Euro 2012, nama Lampard sudah tak ada di skuad. Sementara Gerrard yang pegang kendali di lini tengah, kembali bermain di tengah, tak lagi di sayap. Secara umur Lampard memang lebih tua dari Gerrard, jadi masuk akal jika Lampard "pensiun" lebih dahulu dari Gerrard di timnas.
Riquelme-Aimar
Saat junior di Piala Dunia U20 tahun 1997, pelatih Argentina Jose Pekerman bisa memainkan keduanya secara bersamaan. Argentina jadi juara kala itu.
Namun saat Pekerman pegang kendali timnas Argentina senior di Piala Dunia 2006, Juan Roman Riquelme dan Pablo Aimar tak lagi dimainkan bersamaan. Pekerman lebih memilih Riquelme sebagai otak permainan Argentina. Sementara Aimar sering diparkir di bangku cadangan.
Ketika Riquelme ditarik keluar, maka Aimar jadi penggantinya. Keduanya tak dimainkan bersama oleh Pekerman.
Messi-Dybala
Kedua pemain ini nyaris tak bisa dimainkan secara bersamaan karena memiliki kesamaan. Pelatih Argentina Lionel Scaloni lebih memilih Messi.
Dybala akan dimainkan kalau Argentina sudah aman. Lihat saja saat Finalissima, Dybala dimainkan saat Argentina sudah aman menang. Dybala main di menit akhir dan menambah gol Argentina.