Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Publik Berhak Kecewa dengan Performa Timnas

3 Januari 2023   07:26 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:32 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara hasil menurut saya tak ada yang salah dengan Timnas Indonesia di AFF 2022. Buktinya, bisa lolos ke semifinal. Untuk bisa juara, maka harus lolos ke semifinal terlebih dahulu. Tapi secara performa, Indonesia mengecewakan.

Indonesia lolos ke semifinal AFF 2022 setelah mengalahkan Filipina 2-1, Senin (2/1/2023). Indonesia akan melawan juara grup B di semifinal. Juara grup B akan ditentukan pada Selasa (3/1/2023) malam.

Indonesia bisa bertemu Vietnam atau Malaysia atau Singapura di semifinal. Kita lihat saja dengan tim mana Indonesia bertemu.

Tapi soal performa, Indonesia tak menawan. Empat laga dengan performa yang memprihatinkan. Salah satu yang memprihatinkan adalah buang buang peluang membikin gol.

Lini depan tak memuaskan. Khususnya saya lihat Egy Maulana Vikri jauh menurun performanya. Wajar jika dia tak jadi pilihan utama di klubnya yang lalu.

Secara umum, publik berhak kecewa pada performa timnas. Sudah meluangkan waktu untuk menonton, mendukung, bahkan mengeluarkan uang, tapi yang didukung mainnya begitu.

Kenapa kecewa? Ya karena Indonesia bisa bermain lebih baik. Ingat Indonesia pernah mengalahkan Kuwait dengan performa bagus. Pernah mengalahkan Curacao dengan performa aduhai.

Lha, kok sekarang mainnya begitu? Padahal skuadnya tak banyak beda antara laga melawan Curacao dengan AFF 2022. Jadi wajar jika publik kecewa.

Ketika publik kecewa, skuad timnas perlu memahaminya. Kemudian berusaha lebih baik lagi di laga selanjutnya.

Jangan selalu menjadi pihak yang ingin terus dimengerti. Tapi cobalah mengerti keinginan publik. Memang berat, tapi ya itulah risiko jadi pemain timnas. Toh jika juara pasti akan selalu dikenang. Anda pasti akan sangat bahagia jika namanya dikenang karena mengharumkan negara karena juara di ajang sepak bola.

Jangan Kotor

Sekalipun publik berhak kecewa, tapi jangan juga mengeluarkan kata-kata kotor. Kecewa dengan indikasi yang jelas. Jangan kemudian memunculkan kata kotor pada punggawa timnas.

Kekecewaan juga jangan sampai membuat kerusuhan. Sudah kecewa, bikin rusuh pula. Malah bisa masuk bui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun