Secara hasil menurut saya tak ada yang salah dengan Timnas Indonesia di AFF 2022. Buktinya, bisa lolos ke semifinal. Untuk bisa juara, maka harus lolos ke semifinal terlebih dahulu. Tapi secara performa, Indonesia mengecewakan.
Indonesia lolos ke semifinal AFF 2022 setelah mengalahkan Filipina 2-1, Senin (2/1/2023). Indonesia akan melawan juara grup B di semifinal. Juara grup B akan ditentukan pada Selasa (3/1/2023) malam.
Indonesia bisa bertemu Vietnam atau Malaysia atau Singapura di semifinal. Kita lihat saja dengan tim mana Indonesia bertemu.
Tapi soal performa, Indonesia tak menawan. Empat laga dengan performa yang memprihatinkan. Salah satu yang memprihatinkan adalah buang buang peluang membikin gol.
Lini depan tak memuaskan. Khususnya saya lihat Egy Maulana Vikri jauh menurun performanya. Wajar jika dia tak jadi pilihan utama di klubnya yang lalu.
Secara umum, publik berhak kecewa pada performa timnas. Sudah meluangkan waktu untuk menonton, mendukung, bahkan mengeluarkan uang, tapi yang didukung mainnya begitu.
Kenapa kecewa? Ya karena Indonesia bisa bermain lebih baik. Ingat Indonesia pernah mengalahkan Kuwait dengan performa bagus. Pernah mengalahkan Curacao dengan performa aduhai.
Lha, kok sekarang mainnya begitu? Padahal skuadnya tak banyak beda antara laga melawan Curacao dengan AFF 2022. Jadi wajar jika publik kecewa.
Ketika publik kecewa, skuad timnas perlu memahaminya. Kemudian berusaha lebih baik lagi di laga selanjutnya.
Jangan selalu menjadi pihak yang ingin terus dimengerti. Tapi cobalah mengerti keinginan publik. Memang berat, tapi ya itulah risiko jadi pemain timnas. Toh jika juara pasti akan selalu dikenang. Anda pasti akan sangat bahagia jika namanya dikenang karena mengharumkan negara karena juara di ajang sepak bola.
Jangan Kotor
Sekalipun publik berhak kecewa, tapi jangan juga mengeluarkan kata-kata kotor. Kecewa dengan indikasi yang jelas. Jangan kemudian memunculkan kata kotor pada punggawa timnas.
Kekecewaan juga jangan sampai membuat kerusuhan. Sudah kecewa, bikin rusuh pula. Malah bisa masuk bui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H