Ilustrasi. Foto: stevy dipublikasikan kompas.com
Bertetangga itu penting. Apalagi ketika sudah berkeluarga. Ini adalah tips berdasarkan pengalaman pribadi. Bisa jadi cocok, bisa jadi tidak cocok.
Sebagai orang yang hidup merantau dari satu tempat ke tempat lain, hidup bertetangga harus diperhatikan. Apalagi ketika sudah berkeluarga.
Ini tips untuk bertetangga, bagi para perantau.
1. Jangan konflik
Jangan konflik dengan tetangga. Apalagi jika kau adalah perantau. Perantau cenderung tak paham lingkungan barunya. Maka lebih aman jangan berkonflik.
Konflik dengan tetangga tak ada gunanya. Lagipula, jika kita ada satu dan lain hal yang membutuhkan pertolongan, tetangga adalah yang pertama potensial menolong.
2. Jangan reaksioner
Jangan reaksioner jika ada sedikit kegaduhan di lingkungan kita. Pikirkan secara masak-masak dan jauh ke depan.
Reaksioner berpotensi membuat permasalahan makin ruwet. Tenang dan pikirkan masak-masak baik buruknya.
3. Bicara dengan baik
Jika ada persoalan bicarakan dengan baik-baik. Jika tetanggamu potensial emosional, pakailah ketua RT untuk menengahi. Karena bagaimanapun ketika persoalan makin rumit, kita butuh penengah.
Ketika berbicara pun tak perlu meledak-ledak dan meneguhkan keakuan. Yang tenang saja. Karena ketenangan bisa sedikit mengerem potensi tak bagus dari setiap konflik.
4. Aktif di lingkungan
Tentu tidak aktif-aktif banget. Tapi setidaknya jika ada acara di lingkungan sekitar, muncullah. Menghargai acara, menghargai hubungan sosial.
Kalau perlu paksa datang di acara lingkungan. Sekalipun kikuk karena belum kenal, tak masalah. Lambat laun orang akan paham seperti apa kita. Asal tak jadi perusak, kita bisa diterima. Walau mungkin membutuhkan waktu lama.
5. Tarik ulur
Perlu dekat dengan tetangga. Tapi ada kalanya perlu menjaga jarak. Bicarakan saja hal yang umum, apalagi jika belum paham personal tetangga bagaimana.
Saya pernah coba dekat dan membuka diri. Tapi ternyata pada orang yang salah. Sehingga, orang itu, tetangga itu, malah tak bisa membedakan mana hal privat dan mana hal yang bisa dibicarakan atau dilakukan.
6. Dekatilah tokoh
Di lingkungan pasti ada tokoh. Tokoh bisa karena ilmunya atau usianya. Tokoh lebih berpengaruh daripada warga biasa. Tokoh juga bisa membantu kita untuk lebih diterima di masyarakat.
Tapi ingat ya, jangan asal dekati tokoh. Tapi potret juga tokoh itu, personalnya bagaimana. Kalau tokoh tapi relatif bermasalah ya jauhi saja.
Terakhir...
Menjadi perantau apalagi sudah berkeluarga akan membuat tanggung jawab lebih besar. Salah menempatkan diri atau membuat kesalahan fatal, yang kena dampak bukan hanya diri sendiri, tapi juga anak dan istri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H