Mainnya Kudela di Republik Ceko juga menjelaskan bahwa pemain asing di Liga 1 tidak melulu sebagai pemain "buangan" atau pemain kasta bawah di negaranya.
Maklum saja, dulu awal Liga Indonesia bergulir di tahun 1994-1995, kesan pemain asing adalah pemain buangan di negaranya, kental jadi perbincangan.
Namun, saat itu saya ingat dan bangga ada mantan pemain Liga Indonesia yang main di Piala Afrika 1996. Dia adalah Alfonso Abel Campos.
Jadi Campos pernah main di Gelora Dewata pada musim 1994-1995. Dia hanya semusim di Gelora Dewata. Nah, sekalipun pernah main di Liga Indonesia, dia tetap dipakai Angola.
Saat itu, dia membela Angola di Piala Afrika 1996. Nah, setelah Campos masih main untuk timnasnya, ada gambaran bahwa kualitas pemain asing di Liga Indonesia tidak melulu "pemain buangan".
Kembali lagi ke Kudela. Mainnya Kudela di UEFA Nations League juga bisa memberi efek bagus untuk Liga 1. Yakni menjelaskan bahwa Liga 1 bukan tempat kaleng-kaleng untuk berkarier. Sekalipun tentu saja, kita publik bola tetap harus mengkritik Liga 1 jika masih ada kejanggalan-kejanggalan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI