Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seringlah Meledak saat Mahasiswa, Jangan Sering Meledak saat Tua

18 Desember 2021   14:07 Diperbarui: 18 Desember 2021   14:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Yang pasti ketika sudah 30 tahun lebih, potensinya tak lagi idealis. Sudah berorientasi uang untuk kebutuhan keluarga. Bahkan mungkin karena terpaksa, jual idealisme agar bisa dapat uang dan makan. Ya tak masalah, wajar saja. Yang penting tak melakukan pidana.

Kan jadi tak cocok. Sebab sudah tua, tak bertenaga, tak idealis, orientasinya uang, tapi masih getol protes dan kritik sana sini.

Kalau ada orang berumur sering protes dan menjajakan idealisme, maka suruh saja dia bercermin. Apakah dirinya itu cocok getol bicara idealisme.

Kalau sudah tua protes sekali kali tak masalah. Kalau sudah tua hobi protes berkali-kali dan sok kritis berulang-ulang, ya ngga cocok.

Jadi hidup itu ada waktunya. Waktu muda adalah waktunya meledak-ledak. Jangan sampai tak diledakkan, karena justru akan meledak ledak saat sudah tua. Meledak ledak saat tua tak ada guna. Meledak ledak saat tua hanya akan jadi bahan tertawaan.

Cek saja sekitar Anda. Mereka yang hobi meledak-ledak, hobi sok kritis, dan hobi protes di masa tua, biasanya di masa mudanya tak meledak-ledak. Biasanya masa mudanya diem-diem bae. Istilahnya telat puber.  Ya ngga sih? Ya ngga tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun