Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barcelona Menuju Masa Kelam seperti Awal Dekade 2000-an?

21 September 2021   09:45 Diperbarui: 21 September 2021   10:57 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (AFP/LLUIS GENE dipublikasikan kompas.com)

Bek Barcelona Ronald Araujo (kiri) menanduk bola yang berujung gol ke gawang Granada pada laga pekan kelima Liga Spanyol 2021-2022 di Stadion Camp Nou, Selasa (21/9/2021) dini hari WIB.

Barcelona mengalami keparahan setelah ditinggal Lionel Messi. Setidaknya, sampai saat ini mereka fluktuatif dan cenderung mengkhawatirkan.

Indikasi parahnya Barcelona adalah dalam dua laga terakhir. Di laga melawan Bayern Munchen, Barcelona yang berlaku sebagai tuan rumah, dibantai tiga gol tanpa belas pada tengah pekan lalu.

Terbaru, Barcelona kembali mendapatkan hasil mengecewakan. Bermain di kandang sendiri, Barcelona bermain seri melawan Granada 1-1, Selasa (21/9/2021) dinihari WIB.

Bahkan di laga itu, Barcelona sangat sulit mendapatkan peluang emas mencetak gol sekalipun menguasai pertandingan. Peluang sangat bagus Barcelona baru didapatkan di akhir babak pertama melalui tandukan Ronald Araujo.

Trio penyerang yang jadi starting yakni Memphis Depay, Coutinho, dan Yusuf Demir tak bermain meyakinkan. Bahkan, di laga itu Barcelona kebobolan ketika pertandingan baru berjalan 2 menit. Granada mencetak gol melalui Domingos Duarte.

Barcelona baru bisa menyamakan kedudukan melalui Ronald Araujo menit 90. Hasil seri melawan klub medioker seperti Granada, apalagi main di kandang sendiri, jelas bukan hasil yang memuaskan.

Setelah Barcelona ditinggal Lionel Messi, memang belum sepenuhnya meyakinkan. Barcelona saat ini mengingatkan saya pada Barcelona di awal dekade 2000-an.

Saat itu, dari musim 1999-2000 sampai 2003-2004, Barcelona tak mendapatkan gelar. Barcelona kala itu tak memiliki super bintang yang bisa mengubah keadaan (kecuali di musim 2003-2004).

Barcelona memang memiliki Patrick Kluivert, Javier Saviola, dan sederet pemain terkemuka lainnya. Namun, mereka bukan kategori pemain pembeda. Bukan pemain super bintang.

Imbasnya, performa Barcelona pun tak mentereng. Nasib Barcelona mendingan ketika mendatangkan Ronaldinho pada 2003. Memang di musim pertama Barcelona belum dapat trofi.

Tapi gelagat Barcelona untuk mencapai puncak terlihat. Di musim 2004-2005, Barcelona yang dilatih Frank Rijkaard mampu juara LaLiga. Semusim setelahnya, Barcelona jadi juara Liga Champions.

Di musim 2006-2007 dan 2007-2008, Barcelona gagal juara Liga. Tapi di musim 2008-2009 ketika super bintang Lionel Messi matang, Barcelona jadi juara Liga Champions.

Jika dirunut ke belakang, maka Barcelona membutuhkan pemain super bintang yang bisa mengubah keadaan. Khususnya pemain yang berada di posisi lini depan.

Jika tidak punya pemain super bintang, Barcelona kelihatan kesulitan jadi raksasa di domestik atau Eropa. Kini, Barcelona tak punya pemain super bintang. Tak tahulah apakah Memphis Depay bisa jadi pemain super bintang.

Kita lihat saja dalam musim ini. Jika Depay berkembang jadi super bintang, musim depan Barcelona bisa saja berjaya. Tapi jika Memphis Depay ternyata bukan sosok super bintang, ya Barcelona harus mencari sosok lain.

Jika skuat Barcelona hanya seperti saat ini dan terus dipertahankan, lima musim tanpa gelar seperti di era awal 2000-an bisa saja berulang. Jadi, Barcelona harus berubah, jika tidak ingin tenggelam ditelan riuhnya sepak bola Eropa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun