Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Perjalanan Sang Juara, Joan Capdevila

4 September 2021   12:06 Diperbarui: 4 September 2021   12:29 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joan Capdevila adalah sosok penting ketika Spanyol berjaya di Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Dari perjalanan sang juara ini, memberi pelajaran bahwa menjadi penting tak harus sepadan dengan menjadi populer.

Capdevila adalah lelaki kelahiran 3 Februari 1978 di Tarrega, Catalan, Spanyol. Dia berkarier di banyak klub. Sedikit trofi yang dia dapatkan di level klub misalnya Copa del Rey dan Piala Super Spanyol kala bermain untuk Deportivo La Coruna dan Piala Liga Portugal bersama Benfica.

Sekalipun sedikit trofi yang dirasakan, kualitas individu Capdevila tak perlu dipertanyakan. Setidaknya itu terlihat ketika dia jadi andalan Spanyol di sektor bek kiri.

Pada Euro 2008, Capdevila adalah pemain penting di sisi kiri bagian belakang Spanyol. Pelatih Spanyol kala itu, Luis Aragones selalu memainkan Capdevila 90 menit di laga penting.

Dari enam laga Spanyol di Euro 2008, Capdevila hanya tidak bermain satu kali. Dia absen di laga akhir babak grup tak penting melawan Yunani. Maka, Capdevila adalah sosok yang signifikan atas keberhasilan Spanyol juara Euro 2008.

Setelah Euro 2008 usai, kendali Timnas Spanyol berpindah dari Luis Aragones ke Vicente del Bosque. Tapi, pergantian pelatih tak membuat posisi Capdevila goyah. Dia tetap jadi andalan di sisi kiri pertahanan Spanyol.
 
Bukti bahwa Capdevila tetap jadi sosok penting bagi Spanyol terlihat di Piala Konfederasi 2009. Kala itu, dari lima laga yang dilakukan Spanyol, Capdevila hanya tak main sekali. Capdevila tak dimainkan di laga akhir tak penting pada babak grup melawan Afrika Selatan. Di Piala Konfederasi 2009, Spanyol hanya ada di peringkat 3.

Di Piala Dunia 2010, pentingnya Capdevila makin terlihat. Sekalipun kala itu dia sudah berusia 32 tahun, tetap jadi andalan di sisi kiri pertahanan Spanyol.

Pada Piala Dunia 2010, Capdevila selalu main di semua laga dan selalu bermain penuh. Artinya dia tak pernah diganti dalam pertandingan.

Satu yang unik, Capdevila adalah satu-satunya pemain non Barcelona dan Real Madrid yang jadi starter bagi Spanyol di final Piala Dunia 2010. Artinya 10 pemain inti Spanyol di final terdiri atas pemain Real Madrid dan Barcelona.

Para pemain Real Madrid yang jadi starter bagi Spanyol di final Piala Dunia 2010 adalah Iker Casillas, Sergio Ramos, dan Xabi Alonso. Para pemain Barcelona yang jadi starter bagi Spanyol di final Piala Dunia 2010 adalah Sergio Busquets, Xavi, Andres Iniesta, David Villa, Pedro, Gerard Pique, dan Carles Puyol.

Gambaran Capdevila sebagai pemain minoritas di skuat laga final Spanyol makin menjelaskan pentingnya Capdevila. Ketika semua posisi diakuisisi Real Madrid dan Spanyol, sisi kiri pertahanan Spanyol masih milik Capdevila yang kala itu berstatus sebagai pemain Villarreal.

Populerkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun