Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kardi dan Dua Konspirasi Covid-19

16 Juli 2021   19:02 Diperbarui: 16 Juli 2021   19:14 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat dipublikasikan Kompas.com

"Yang ke tempat ibadah kan orang baik. Maka ketika disuruh ke tempat ibadah di masa kini ya berarti bisa menjemput maut. Itu artinya, mereka menginginkan banyak orang baik cepat mati. Caranya mendorong agar berkerumun," kata Soni.

"Zaman gini kok menyuruh anak berangkat sekolah. Ya anak anak nanti potensi kena covid. Kalau kena Covid, rumah sakit bisa penuh. Potensi kematian pada anak-anak itu tinggi lho. Kalau mereka sekolah, berarti mau membunuh secara cepat para calon penerus bangsa," kata Soni.

Kardi manggut-manggut. Dia mulai bingung.

Kardi lalu mendatangiku. Tentu saja aku minta dia jaga jarak. "Jauhan Di," kataku.

"Bukan hanya soal Covid-19. Tapi kamu memang bau. Ketekmu itu tolong diberi penetral. Kamu sudah mandi kalau ketek ngga diurus ya tetap saja bau," kataku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun