Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Zidane Latih Prancis? Waduh!

1 Juli 2021   13:04 Diperbarui: 1 Juli 2021   13:10 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zinedine Zidane. Afp/gabriel bouys dipublikasikan kompas.com


Prancis tersingkir dari Euro 2020. Tersingkirnya pun oleh tim yang tak diunggulkan, yakni Swiss. Di babak 16 besar, Prancis kalah adu penalti dari Swiss.

Kegagalan Prancis itu tentu memunculkan spekulasi tentang nasib Didier Deschamps. Apakah Deschamps akan dipecat dari kursi pelatih Prancis?

Jika Deschamps dipecat dari posisi pelatih Prancis, siapa yang akan menggantikannya? Salah satu yang dulu pernah memcuat adalah Zinedine Zidane.

Presiden federasi sepak bola Prancis Noel Le Great pernah mengatakan bahwa Zidane sangat potensial menjadi pelatih Timnas Prancis. Pernyataan itu diungkapkan sudah lama.

Apakah pernyataan itu akan jadi nyata? Tentu hanya federasi Prancis yang bisa menjawab dengan jelas. Apakah Deschamps tetap melatih? Apakah Deschamps diganti? Apakah penggantinya Zidane? Hanya federasi yang tahu.

Tapi saya sendiri sebagai penikmat netral sepak bola, khawatir jika Zidane melatih Prancis. Khawatir jika Prancis belum juga bangkit di tangan Zidane.

Tak bisa dipungkiri bahwa Zidane telah memberi trofi bagi Real Madrid. Tak main-main, di antaranya tiga trofi Liga Champions. Tapi saya masih belum bisa melihat Zidane setara dengan Jurgen Klopp, Diego Simeone, Pep Guardiola, dan deretan pelatih kaliber lainnya.

Alasannya? Saya tak melihat apa ciri yang dibawa Zidane di Madrid. Saya tak melihat ada ciri yang diusung Zidane sebagai seorang pelatih.

Klopp misalnya kental dengan sepak bola pressing tinggi. Pep kental dengan sepak bola penguasaan bola. Simeone kental dengan sepak bola ngotot, ngeyel, pragmatis. Zidane apa?

Saya melihat faktor individu pemain di Madrid menjadi faktor besar kesuksesan Zidane di Liga Champions. Di domestik Liga Spanyol saya pikir tak perlu dibahas lebih panjang.  Tim dengan pemain berkelas seperti Madrid akan selalu jadi kandidat juara, siapapun pelatihnya.

Ada satu momen yang saya paling ingat bagaimana Zidane terlihat kalah pamor dalam mengendalikan para pemainnya. Momen itu terjadi saat Real Madrid melawan Juventus di babak perempatfinal Liga Champions 2017-2018.

Di leg pertama Madrid menang 3-0. Di leg kedua di kandang sendiri, Madrid kocar-kacir. Madrid sempat tertinggal 0-3. Saat itu Madrid bermain tanpa Sergio Ramos.

Nah, di tengah tekanan luar biasa itu, Ramos duduk di bangku cadangan. Entah bagaimana ceritanya Ramos bisa duduk di bangku cadangan Real Madrid.

Ramos terlihat berkoar-koar memberi instruksi, seperti pelatih Madrid. Sementara Zidane seperti tak dianggap waktu itu. Dari adegan itu, saya menyimpulkan (bisa saja salah), Zidane tak memiliki kemampuan mengendalikan taktikal di lapangan.

Jika Prancis dilatih Zidane, saya pikir lolos ke turnamen besar seperti Piala Dunia dan Euro bukan persoalan sulit. Karena Prancis memiliki skuat yang mumpuni dan akan dengan mudah lolos dari kualifikasi.

Tapi ketika main di Piala Dunia dan Euro, maka butuh pelatih dengan taktikal memadai. Ingat, para pemai timnas itu bukan sekumpulan orang yang hidup bersama dalam waktu satu musim. Mereka hanya bersama ketika akan ada pertandingan. Beda dengan pemain di klub yang semusim terus bersama.

Menangani timnas harus bisa mengendalikan orang-orang yang jarang berkumpul. Menangani timnas adalah orang yang memang mumpuni secara taktikal. Kalau Zidane melatih Prancis, saya menduga tak akan jauh berbeda dari Deschamps. Jika pun Prancis juara, itu lebih karena faktor banyak pemainnya yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun