Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Para Mantan Kades Berkumpul

12 Juni 2021   20:11 Diperbarui: 12 Juni 2021   20:21 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nar, kamu jangan main tuduh ya. Apa buktinya jika aku punya bandar," kata Samsu sembari menunjuk tangannya.

"Apa perlu aku panggil sekarang bandarnya, Sam?" kata Kasmo menyerobot. Tahu Kasmo yang bersuara, Samsu kena skak. Samsu diam saja.

Tahu Samsu kalah, Kasmo mencari penggung. "Kalian berdua itu hanya pelanjut saja. Akulah yang meletakkan dasar agar masyarakat punya rasa memiliki pada desanya sendiri. Menggerakkan masyarakat dengan massif, baru di masaku. Ingat, aku tak mencalonkan lagi karena tarung di desa sudah bukan levelku.

Kasmo memang merasa jumawa. Dia pun mencoba peruntungan main di level lebih tinggi. Dia pernah dua kali nyaleg untuk DPRD kabupaten. Tapi dua kali pula Kasmo gagal.

"Kas, kamu tak maju lagi karena kamu yakin tak lagi terpilih. Citramu jeblok. Kamu cuma memanfaatkan massa untuk kepentinganmu sendiri. Kalau kau maju juga pasti kalah. Lagian kamu dua kali nyaleg juga gagal," kata Nardi.

"Kamu tahu apa soal politik pemilu. Kelasmu itu kelas kampung," kata Kasmo sembari menunjukkan jarinya pada Nardi.

Lalu, Midin mencoba untuk menenangkannya. "Bapak-bapak, kayaknya sudah mau mulai prosesi pemberangkatan jenazahnya," kata Midin.

***
Prosesi pemberangkatan jenazah ke pemakaman pun akan dimulai. Seperti biasa, ada sepatah, dua patah kata dari keluarga mendiang. Nah, yang jadi wakil keluarga adalah Samsu. Samsu memang masih ada hubungan famili dengan keluarga mendiang.

"Bapak ibu, pada akhirnya kita akan meninggal dunia. Maka, berbuat baiklah saat di dunia. Jika diberi amanah, harus dijalankan dengan baik. Tidak seperti saat ini, situasinya tak mengenakkan. Amanah harus dilaksanakan penuh tanggung jawab. Desa kita harus maju..." kata Samsu yang belum usai.

Tiba-tiba Sarno dari belakang mencoba merebut pengeras suara yang dipegang Samsu. Sarno tak terima disindir seperti itu. Aksi berebut pengeras suara itu sengit terjadi.

Samsu yang datang ke acara itu memakai sarung akhirnya tertanggalkan. Sarung mlorot karena aksi berebut pengeras suara. Celana pendek kolor motif kembang merah jambu yang dikenakan Samsu terlihat jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun