Lalu, tanpa berdiri, dia mengambil pengeras suara yang tak jauh dari kami. Dia mengajak berkaraoke. Sekali hentakan, suara Somad meraung-raung. Nada suaranya mirip celana kolor yang sudah rusak, naik turun serampangan.Â
Kemudian, praaaang, suara panci menumbuk tembok, hampir mengenai kepala Somad. Istrinya marah besar. "Ndopok bae, nyanyi bae, ngumbahi ngana!" hentak istrinya.Â
Somad berdiri dan bau itu menyengat luar biasa.Â
"Ngapurane, nyong lali ora nganggo pampers!" katanya padaku.Â
"Wah mendoan bosok!" batinku getir.Â
***Â
Jadi, inti dari tulisan ini adalah paragraf pertama di atas. Selebihnya diabaikan saja. Jika pun sama dengan kenyataan, itu hanya kebetulan saja. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H