Menul adalah wanita yang sayang suami. Dia memberi pelayanan prima pada suaminya yang bernama Sodik, pria hitam legam dan manis.
Rasa cinta Menul pada Sodik tak bertepi. Susah dicari tandingannya. Mereka adalah pasangan muda yang memiliki dua anak yang masih kecil, yakni Dani (5 tahun) dan Desi (2 tahun).
Satu ketika di makan malam, Menul meminta pada Sodik. "Mas, tolong janganlah bersyukur ketika kamu memiliki istri aku," kata Menul sangat meminta.
"Lho justru aku sangat bersyukur memiliki kamu. Diajak apa saja mau. Tidak gengsi. Sigap mengantisipasi. Justru aku sangat bersyukur," kata Sodik.
"Jangan mas..." kata Menul.
"Kenapa sih?" Tanya Sodik.
"Kata Pak Ustaz, barangsiapa bersyukur, nanti akan ditambah. Aku ngga mau kamu bersyukur punya istri aku. Nanti kamu dapat istri lagi mas. Jangan mas..." kata Menul meminta. Menul ini adalah wanita yang tak lulus TK.
"Waduh... benar juga," Â kata Sodik yang bahkan PAUD pun tak lulus.
"Punya istri satu saja kamu kewalahan mas. Duit mepet pet. Apalagi kalau istrinya nambah," kata Menul.
"Oiya benar juga," kata Sodik.
"Kalau begitu aku bersyukur dikaruniai dua anak," kata Sodik.
"Jangan mas. Kalau kamu bersyukur nanti anak kita nambah. Dua anak saja sudah kelimpungan memberi makan. Bagaimana kalau anaknya bertambah," kata Menul.
"Oiya, bener juga ya," ujar Sodik.
"Lalu aku harus bersyukur soal apa?" Tanya Sodik.
"Ya bersyukur soal uang saja mas. Berapapun uang yang didapatkan  kamu bersyukur saja mas. Nanti kan terus bertambah. Nanti kita bisa punya uang banyak," ujar Menul.
"Oiya, bener juga ya. Kalau bersyukur dan kaya, nanti kita bisa beli rumah. Bisa bertamasya, bisa membeli mobil, bahkan pesawat," kata Sodik.
Keduanya lalu terdiam merenungi dan mengkhayal jika seandainya jadi kaya raya.
"Nah, kalau sudah kaya kan kamu bisa membeli apa saja, Nul. Banyak yang bisa kamu lakukan dengan uang kita. Nah kalau sudah kaya, aku bisa bersyukur punya istri kamu," kata Sodik cengengesan.
"Iya, bener juga ya..." kata Menul sembari masih terus mencerna pernyataan Sodik. Dia merasa ada yang janggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H