Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Mencoreng Citra Agama

30 November 2020   11:04 Diperbarui: 30 November 2020   11:23 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Agama datang tentu untuk memperbaiki manusia

Agama datang agar manusia menjadi lebih manusiawi

Agama datang untuk mendamaikan

Agama datang untuk menentramkan

Lalu, aku kemudian berpikir

Bagaimana jika atas nama agama ada yang membabi buta

Atas nama agama membunuh sesama

Atas nama agam berkoar dengan kata tak sepantasnya

Bagaimana jika atas nama agama lalu mengambil harta negara?

Bagaimana jika atas nama agama merusak lingkungannya?

Bagaimana jika atas nama agama memberi ketidakadilan?

Bagaimana jika atas nama agama menjelekkan sesama?

Aku tentu sedih jika atas nama agama ada yang melakukan cerca

Aku tentu sedih jika atas nama agama menista

Aku juga sedih jika atas nama agama ada yang halal darahnya

Ah...

Kemudian, aku ingin menenteramkan diri

Khayalku melayang jauh

Melintasi dunia yang tenang

Melintasi cerita orang orang yang khusyu di tempat ibadah

Aku merasa tenang ketika orang beragama bertutur kata sewajarnya

Aku merasa tenang ketika orang beragama tak menggunakan tangannya untuk mencuri

Aku merasa tenang ketika ada orang beragama saling berangkulan, berbaikan

Tapi, tiba-tiba aku khawatir. Jangan jangan mereka yang beragama secara baik itu kemudian dicampakkan

Dicampakkan karena ada yang mencoreng citra baik agama dengan kekotoran tangan dan mulutnya.

Mereka yang baik itu kena getahnya

Aku kembali sedih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun