Seperti yang saya ceritakan di atas, bahwa saya terbiasa keluar rumah memandang ke selatan karena rumah saya dulu menghadap ke selatan. Kini keluar rumah menghadap ke utara. Bicara arah mata angin, maka saya agak kelimpungan. Biasanya saya kembali melihat musala di kampung. Itu menghadap ke mana, maka itulah arah Barat.
Nah, teman saya itu memberi petunjuk sebuah tempat yang harus cepat saya tuju dengan arah mata angin. Sontak saja saya kebingungan. "Gini saja pak, itu kanan atau kirinya jembatan. Kalau arah mata angin saya kebingungan," kata saya pakai bahasa Jawa yang sudah saya terjemahkan.
Karena pikiran sedang banyak, maka saya meminta teman ini menjelaskan pakai kiri kanan. Parahnya, dia tak biasa menjelaskan kiri dan kanan. Di tengah keruwetan pikiran dan dikejar waktu, masalah itu menjadi polemik tersendiri.
Baca juga : Rambu Arah Jalan
Lalu bagaimana solusinya? Ya jangan terlalu stres dan santai saja. Kalau santai dan tidak stres, masalah seperti itu bisa ditanggulangi dengan baik. Lalu, tarik napas dalam-dalam dan berpikir dengan jernih. Itu saja. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H