Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemuda Pikun

12 September 2020   15:47 Diperbarui: 12 September 2020   16:20 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto hanya ilustrasi. sumber foto shutterstock dipublikasikan kompas.com

"Pak, kok Dorameon. Kan mintanya Kamen Rider," kata Rodhiah sabar.

Balik lagi Soni ke toko mainan. Tapi sayang, kalau sudah beli tak bisa dikembalikan atau ditukar. Soni pun bingung. Akhirnya dia beli Kamen Rider setelah melihat secarik kertas yang dia bawa yang ditulis Rodhiah, "Kamen Rider".

Soni kemudian berpikir lalu buat apa Doraemonnya. Dia pun memutuskan memberikan Doraemon pada salah satu pelayan toko yang juga masih kerabatnya. "Ti, ini untuk anakmu saja. Si Sinta itu," kata Soni pada Siti.

"Kang, anakku namanya Santi. Kalau Sinta kan gadis manis di ujung gang itu," kata Siti.

Soni malu, dan berlalu pergi. Sampai rumah sakit, Soni bercerita pada Rodhiah bahwa dia terpaksa membeli boneka lagi karena yang sudah dibeli tak bisa ditukar.

 "Pak, lha Doraemonnya mana?" kata Rodhiah.

"Sudah aku kasih ke Siti, buat anaknya yang namanya Sinta itu," kata Soni.

"Sinta? Anaknya Siti ya namanya Santi. Sinta itu gadis manis di ujung gang. Kamu kasih ke Sinta apa Santi?" tanya Rodhiah pelan tapi menekan, sembari mencubit pusar Soni.

Soni kalau tertekan jawab sembarangan. "Iya, maksudku buat Sinta," kata Soni yang kembali salah.

"Apaaaaaa?" kata Rodhiah dengan cubitan keras sekali ke bawah perut Soni. Soni geli geli sakit.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun