Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemuda Pikun

12 September 2020   15:47 Diperbarui: 12 September 2020   16:20 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto hanya ilustrasi. sumber foto shutterstock dipublikasikan kompas.com

***

Soni pernah memiliki dua anak. Namun, dua anak pertamanya itu meninggal dunia di usia kurang dari satu tahun. Pasangan itu baru punya anak lagi ketika usia mereka menginjak 30 tahun.

Roy, anak semata wayang Soni yang berumur lima tahun itu terbaring di rumah sakit karena terjatuh dari sepeda, tangannya agak bermasalah. Untung ada asuransi dari tempat kerja Soni yang meringankan beban.

"Kamen Rider, pak," kata Roy pada Soni. Roy memang tergila-gila dengan Kamen Rider.

"Kamen Rider itu apa bu?" tanya Soni ke Rodhiah.

"Ya itu dulu namanya Ksatria Baja Hitam, yang dari Jepang itu pak," kata Rodhiah sembari senyum dengan kulit cabai merah yang nempel di gigi.

Soni kemudian membayangkan dirinya jadi Doraemon yang bisa mengeluarkan alat pembersih gigi manjur, agar gigi Rodhiah tak mudah ditempeli yang bukan bukan.

"Pak, jangan ngelamun. Belikan sekarang di toko, boneka Kamen Rider," kata Rodhiah.

Soni bergegas pergi ke toko. Sampai di toko dia lupa disuruh beli apa. Telepon genggam tak dia bawa sehingga tak bisa teleponan dengan Rodhiah. "Aduh..." gerutu Soni.

"Pak beli Doraemon satu," kata Soni yakin. Lalu sampailah di rumah sakit.

"Pak Kamen Rider pak, bukan ini," kata Roy dengan merengek menahan sakit di tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun