Berita duka menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Alfred Riedl, mantan pelatih Timnas Indonesia meninggal dunia.
Seperti diberitakan Kompas.com, Riedl meninggal dunia Selasa (8/9/2020) waktu Austria. Riedl yang warga negara Austria itu meninggal dunia di usia 70 tahun.
Nama Riedl dikenal karena dia pernah tiga kali menjadi pelatih Timnas Indonesia. Pertama di tahun  2010-2011, kedua pada 2013-2014, ketiga pada 2016. Selama melatih Timnas Indonesia, Riedl memang tak pernah memberi gelar pada Indonesia.
Namun, pencapaian Timnas Indonesia di masa kepelatihan Riedl cukup baik, yakni dua kali jadi runner up Piala AFF pada 2010 dan 2016.
Terbaik
Saya mengikuti performa Timnas Indonesia senior dari tahun 1991. Sejak tahun itu, saya merasakan performa bagus secara permainan hanya dua kali.
Pertama adalah tahun 2004 kala Piala AFF. Saat itu, Indonesia dilatih Peter White. Performa Indonesia sangat menarik. Apalagi melihat aksi ciamik Boaz Solossa yang kala itu masih 18 tahun. Sayang Indonesia gagal juara karena kalah dua kali dalam final home away melawan Singapura.
Kedua adalah Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 yang dilatih Alfred Riedl. Performa timnas saat itu sangat menjanjikan. Permainan sayap bagus, serangan mengancam. Ada Ahmad Bustomi, pemain baru yang ditemukan Riedl.
Bustomi adalah gelandang yang bisa mengatur ritme permainan dengan baik. Christian Gonzalez dan Irfan Bachdim juga padu di depan. Bambang Pamungkas pun bisa jadi pahlawan di laga melawan Thailand.
Permainan melawan Malaysia, Laos, dan Thailand adalah performa terbaik timnas. Aliran bola berjalan dengan sangat baik. Mentalitas juga terjaga sekalipun tertinggal lebih dahulu. Saat melawan Malaysia dan Thailand, Indonesia tertinggal lebih dahulu tapi kemudian bisa menang.
Sayangnya di final leg pertama, Indonesia babak belur di tangan Malaysia. Kemenangan di final leg kedua tak membuat piala singgah di Jakarta.