Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisa-bisa "Perceraian Ideal" Malah Jadi Tren

4 September 2020   15:04 Diperbarui: 4 September 2020   15:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto shutterstock dipublikasikan kompas.com

Tapi, tak menyerap nilai-nilai pengembangan diri. Misalnya kebebasan tinggi, tapi belajar rendah. Kebebasan tinggi tapi kreativitas rendah. Kebebasan tinggi tapi kesulitan ekonomi makin akut. Kebebasan tinggi tapi tanggung jawab sosial rendah. Kebebasan tinggi dan korupsi serta maling juga tinggi.

Kita dinaungi kebebasan dan kita menyerap itu dengan syahdu. Sementara, permasalahan dasar seperti ekonomi, kejujuran, tanggung jawab, tak pernah diserap dengan maksimal. Imbasnya, ya kekacauan.

Bebas nikah bebas cerai, anak tak tahu harus diapakan karena ekonomi dan pendidikan rendah. Bebas nikah bebas cerai tapi miskin tanggung jawab. Maka, perceraian ideal itu tak akan pernah nyata di dunia masyarakat awam kita. 

Perceraian ideal itu hanya jadi tren yang tak pernah bisa diburu. Perceraian ideal itu hanya terjadi dalam berita-berita artis itu. Ya, di beritanya, tak tahu di dunia senyatanya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun