Tapi, tak menyerap nilai-nilai pengembangan diri. Misalnya kebebasan tinggi, tapi belajar rendah. Kebebasan tinggi tapi kreativitas rendah. Kebebasan tinggi tapi kesulitan ekonomi makin akut. Kebebasan tinggi tapi tanggung jawab sosial rendah. Kebebasan tinggi dan korupsi serta maling juga tinggi.
Kita dinaungi kebebasan dan kita menyerap itu dengan syahdu. Sementara, permasalahan dasar seperti ekonomi, kejujuran, tanggung jawab, tak pernah diserap dengan maksimal. Imbasnya, ya kekacauan.
Bebas nikah bebas cerai, anak tak tahu harus diapakan karena ekonomi dan pendidikan rendah. Bebas nikah bebas cerai tapi miskin tanggung jawab. Maka, perceraian ideal itu tak akan pernah nyata di dunia masyarakat awam kita.Â
Perceraian ideal itu hanya jadi tren yang tak pernah bisa diburu. Perceraian ideal itu hanya terjadi dalam berita-berita artis itu. Ya, di beritanya, tak tahu di dunia senyatanya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H