Ketajaman Lewandowski akan jadi kekuatan lebih bagi Munchen untuk menelan Barcelona. Ketiga, Barcelona saat ini juga sedang labil. Pergantian pelatih dari Valverde ke Satien belum membuat Barcelona meyakinkan. Bahkan, di tangan Satien, Barcelona gagal mempertahankan gelar juara Liga Spanyol.
Keempat, Munchen pernah memiliki memori bagus ketika melawan Barcelona pada musim 2012-2013. Kala itu, di babak semifinal, Munchen menelan Barcelona dengan kemenangan akumulatif 7-0.
Di sisi lain, kemungkinan Barcelona mengalahkan Munchen juga ada. Alasannya adalah bahwa Liga Champions merupakan satu-satunya ajang yang masih mungkin direngkuh Barcelona. Sebab, Barcelona sudah gagal di Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, dan Copa del Rey.
Barcelona akan bermain mati-matian untuk merengkuh gelar Liga Champions. Kedua adalah faktor Lionel Messi. Penyerang asal Argentina itu sangat sulit dihentikan jika sedang on fire.
Kehebatan Messi bisa kembali dilihat saat lawan Napoli di babak 16 besar leg kedua. Dia mampu mencetak gol berkelas dengan aksi individunya. Jika kehebatan Messi muncul, saya pikir Munchen harus ekstra hati-hati.
Apalagi, Messi juga pernah memiliki momen indah ketika melawan Munchen. Pada 2015, di babak semifinal leg 1, Messi mampu memporak-porandakan Munchen. Kala itu, Barcelona menang 3-0. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H