Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Jika Larang Raffi Ahmad Nyalon di Pilkada, Itu Memasung Demokrasi

15 Juli 2020   10:21 Diperbarui: 16 Juli 2020   15:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan karena status atau profesi, seseorang dilarang atau disudutkan untuk tidak maju pilkada. Saya pun berpandangan bahwa pemuka agama pun boleh berpolitik dan maju pilkada. Jangan politik diisi oleh orang itu-itu saja. Atau jangan sampai politik banyak diisi oleh mereka yang jelas-jelas makan uang rakyat.

Penekanan kedua adalah bahwa pemilih memiliki hak untuk memilih. Hendaknya memilih calon yang memiliki kompetensi dan integritas. Gunakan hak pilih sebagai cara untuk mengubah keadaan. 

Maka pada penekanan ini, mereka yang berada di dunia politik praktis harus menjelaskan pentingnya memilih pemimpin atau wakil yang kompeten dan berintegritas. Tapi bagaimana jika pemilih memilih calon yang bermasalah? Ya tak ada hukuman, itulah kekurangan demokrasi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun