Kalau sudah muncul tanda mikrofon hijau, maka tinggal dioperasikan. Anda silakan bicara di dekat tanda mikrofon hijau tersebut, maka otomatis akan tertulis seperti di gambar 4 di bawah ini.Â
Di gambar 4 itu, saya mengatakan halo halo dan keluar kata "halo halo" di area tulis WA.Â
Oiya, kalau tanda mikrofonnya bukan hijau tapi putih, maka Anda sentuh saja tanda mikrofon itu sampai berubah warna hijau.Â
Namun, memang ada masalah yang akan muncul. Jika Anda berbicara tidak jelas, maka yang tertulis pun tak jelas. Maka, diusahakan bicara dengan bahasa jelas. Selain itu, kalau saya pribadi pakai bahasa Indonesia agar jelas pelafalan dan penulisannya. Kalau pakai bahasa lokal, memang kadang tak nyambung.Â
Pernah berusaha pakai bahasa Inggris, tapi kadang tidak nyambung. Sebab, pelafalan bahasa Inggris saya memang tak jelas. Maka, mending menggunakan bahasa Indonesia saja. Selain bisa dipahami oleh WA, juga dipahami oleh penerima pesan. Kalau pakai bahasa lokal kan tak semua memahami. Saya memakai bahasa lokal yakni bahasa Jawa, mengirim pesan pada teman di Sumatera Utara, jelas tak nyambung.
Praktik di atas juga menjelaskan bahwa teknologi sekarang sudah sangat canggih. Pada 30 tahun yang lalu, kita tak pernah membayangkan ada alat segenggaman bisa mengirim pesan tulis. Tidak membayangkan pula jika pesan tulis itu bisa dibuat dengan suara. Teknologi yang makin maju membuat sesuatu yang tak pernah kita bayangkan menjadi kenyataan.Â
Teknologi menjelaskan bahwa mereka bisa memudahkan hidup manusia. Namun, di sisi lain teknologi memang memiliki sisi negatif. Saya tak perlu menjelaskan panjang lebar sisi negatif dari teknologi. Yang pasti, ketika kita tahu sisi negatif teknologi, maka kita tak menggunakannya. Kita manfaatkan teknologi untuk kepentingan terbaik bagi kemanusiaan. (*)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H