Pernah menulis dan melafalkan kata "merubah"? Itu adalah kata yang artinya menjadi rubah. Rubah adalah jenis binatang. Kalau yang dimaksud adalah "menjadikan yang lain dari bentuk semula" maka yang benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia adalah "mengubah".
Guru saya waktu SMA, saat mengajar juga pernah berujar soal kata. "Kata yang benar itu tulisannya 'standardisasi', bukan 'standarisasi'," ujar guru saya.Â
Belasan tahun kemudian, saya teringat dan saya cocokkan dengan kamus. Memang ternyata yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia, penulisannya adalah "standardisasi", bukan "standarisasi".
Pernah menulis "propinsi"? Maka tulisan itu tak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Tulisan yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia adalah "provinsi". Pernah menulis "sholawat"? Itu adalah kata yang tak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Kata yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia adalah "selawat".
Tempat untuk salat kadang ditulis "mushola". Kata "mushola" tak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Yang sesuai dengan Bahasa Indonesia adalah "musala". Pernah menulis "stop" untuk mengartikan berhenti? Ya, tulisan "stop" itu tak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Tulisan yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia adalah "setop".
Ada yang lain lagi? Mungkin masih banyak. Tapi yang pasti bahwa kata-kata yang sesuai kaidah bisa mudah dicari saat ini karena ada website kamus. Penulisan-penulisan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia memang digunakan untuk tulisan-tulisan resmi, seperti buku ilmiah.
Namun, memang lebih bagus jika kita menggunakan kata-kata yang baku untuk menulis apa saja dalam Bahasa Indonesia. Memang kadang pengecualian untuk hal-hal tertentu, misalnya nama merek.Â
Nama merek itu bisa keluar dari pakem. Â Merek selain identik dengan merek dagang, juga dimaknai cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya.
Sekian saja dan semoga memberi manfaat. Yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia adalah "Amin", bukan "Amiin". Maka saya ulangi lagi. Sekian saja dan semoga bermanfaat. Amin. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H