Serangan itu kadang tak adil. Bahkan sangat tak adil. Serangan lewat kata-kata berulang-ulang bisa lebih tajam dari pedang, lebih mematikan dari timah panas.
Potensi untuk menyerang orang lain dengan kata-kata, kini semakin terbuka. Sebab, dengan media sosial atau aplikasi perpesanan dan sejenisnya, orang makin mudah terhubung dengan yang lainnya. Terhubung dengan yang dikenal dan tak dikenal.
Ketika hujatan sudah masuk ke dunia maya, maka akan menyebar seperti wabah corona. Sangat cepat sekali. Jika tak kuat-kuat menghadapi bisa tiba-tiba terpuruk tak berdaya. Maka, di zaman yang makin maju, mengendalikan tangan dan mulut harus dilakukan dengan baik.
Bahwa kita tak sepakat dengan satu hal, bukan berarti kita mencemooh habis-habisan. Jika orang melakukan kesalahan (apalagi hanya dalam permainan seperti Karius), kita tentu boleh kecewa, tapi bukan berarti menghabisinya dengan kata-kata. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H