Mohon tunggu...
Ilham Baihaqi
Ilham Baihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahsiswa uad

suka nonton film

Selanjutnya

Tutup

Film

Representasi Kebudayaan Hegemoni Dalam Film "A Family"

16 Januari 2022   02:04 Diperbarui: 16 Januari 2022   05:30 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mydramalist.com/61431-yakuza-and-family

Film a Family merupakan film drama kriminal Netflix Original Jepang yang dirilis pada 18 Juni 2021. Film ini disutradarai sekaligus ditulis oleh Fuji Michihito. Dengan dibintangi oleh G Ayano, Hayato Ichihara, Hayato Isomura, Hiroshi Tachi dan Shinobu Terajima, film a Family ini mengisahkan arti sebuah kekeluargaan dan pengorbanan meskipun tanpa ikatan darah. 

Film dapat dijadikan sebagai sebuah penghantar komunikasi yang efektif dan unik, karena dengan cerita didalamnya yang bergerak bebas namun tetap, membuat pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat film dapat diterima dengan baik oleh para penonton. 

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai representasi kebudayaan hegemoni dalam film a Family dengan adanya kelompok penguasa yaitu Yakuza. 

Dalam Jurnal Hegemoni Budaya Patriarki Pada Film yang ditulis oleh Karen Wulan dan Cosmas Gatot Volume 12 Nomor 1 (2018), disebutkan bahwa hegemoni adalah suatu bentuk penerimaan atas adanya kelompok dominan dalam masyarakat. Juga akan dibahas mengenai konsep representasi pada sebuah film, representasi merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam rangka menggambarkan atau membayangkan sebuah budaya melalui makna dan bahasa sebagai satu wujud simbol, sesuai dengan yang disebutkan Dani Maesah pada artikelnya yang berjudul Representasi Perjuangan Hidup Dalam Film "Anak Sasada" Sutradara Ponty Gea yang dimuat dalam Jurnal Proporsi volume 1 Nomor 2 (2016).

Film ini berawal pada tahun 1999, dengan menggunakan motor Lil Kenji (Kenji Yamamoto) datang ke pemakaman ayahnya Masaharu Yamamoto. Ayahnya meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang yaitu narkoba. 

Saat nyawa Kenji terancam karena mencuri uang hasil transaksi seseorang, ia diselamatkan oleh Hiroshi Shibazaki, yang akhirnya membuat Kenji masuk ke dalam geng Yakuza Shibazaki Gumi. Yakuza Shizabaki Gumi merupakan mafia yang berbisnis bar dan prostitusi yang menguasai wilayah selatan.

Pada tahun 2005, terjadi perkelahian dengan Geng Kyoyo Kai yang menewaskan Ohara, anggota Yakuza, serta Kawayama, anggota Kyoyo Kai. Meskipun bukan Kenji pembunuh Kawayama, namun ia ingin melindungi pemimpin gengnya, yaitu Nakamura. Pada akhirnya Kenji harus menerima hukuman 14 tahun penjara.

Kemudian adegan selanjutnya berlatar tahun 2019, setelah 14 tahun Kenji dipenjara akhirnya dia dapat menghirup udara bebas. Shizabaki Gumi mengalami kemunduran, kini bosnya semakin tua renta dan mengidap kanker. Kemudian Kenji bertemu dengan wanita yang dicintainya 14 tahun lalu bersama anak mereka, namun Kenji ditolak oleh dia karena masih berstatus sebagai anggota Yakuza. Setelah Kenji diminta bosnya untuk keluar dari Shizabaki Gumi untuk menjaga keluarganya yaitu anak dan pasangannya, akhirnya Yuka dapat menerima Kenji kembali meskipun putrinya tidak mengetahui bahwa Kenji adalah ayahnya.

Setelah semua orang mengetahui bahwa Kenji dan rekan kerjanya, Hasono adalah anggota Yakuza, akhirnya membuat mereka diasingkan oleh masyarakat. Kenji dan Hasono sama sama dikeluarkan dari tempat kerjanya dan ditinggalkan oleh anak istrinya. Tidak berselang lama, Hiroshi Shibazaki Gumi meninggal dunia. kemudian Kenji meninggal dunia ketika ia ditusuk oleh temannya, Hasono.

Pada film yang berjudul a Family ini, Fuji Michihito mengisahkan sebuah kisah jalinan kasih yang erat antara seorang anggota kelompok dengan kelompok yang sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri, dimana kelompok tersebut merupakan kelompok yang dominan dalam masyarakat karena identik sebagai kelompok penguasa. 

Yakuza merupakan sebuah geng atau kelompok masyarakat yang ditakuti oleh masyarakat sekitarnya karena mereka berkuasa dan berani melakukan pertumpahan darah apabila terdapat konflik di antara mereka, hal ini juga yang menyebabkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Yakuza akan diasingkan dari masyarakat. 

Pada akhir film ini diceritakan bahwa ketika Hasono dan Kenji berfoto bersama ketika bekerja di pabrik yang sama dan foto tersebut tersebar, orang-orang mengetahui bahwa mereka merupakan mantan anggota Yakuza, dengan adanya hal tersebut masyarakat menjadi menjauhi Hasono serta Kenji. 

Peristiwa ini dapat dikaitkan dengan teori hegemoni budaya, yaitu ketika sebuah kelompok penguasa (Yakuza) di suatu daerah memanipulasi pandangan kelompoknya menjadi sebuah kelompok penguasa yang menakutkan, dimana mereka rela untuk melakukan pertumpahan darah demi mempertahankan salah satu anggota dari mereka atau bahkan balas dendam dengan orang yang pernah menimbulkan masalah dengan kaum mereka.

 Jika dikaitkan dengan konsep representasi, film a Family dapat merepresentasikan keloyalitasan seseorang terhadap sebuah kelompok, hal ini dibuktikan pada sikap Kenji yang selalu memperjuangkan Yakuza bahkan rela berkorban demi pemimpin Yakuza. 

Film ini juga merepresentasikan sebuah kelompok penguasa yang ditakuti oleh masyarakat, Yakuza merupakan kelompok penguasa yang sangat kejam kepada orang yang menimbulkan masalah kepada kelompok atau bahkan salah satu anggota mereka. Bahkan ketika seseorang yang telah keluar di Yakuza, masyarakat tetap mengasingkan mereka dari kelompok masyarakat, hal ini terbukti ketika Kenji dan Hasono dikeluarkan dari pekerjaan mereka serta ditinggalkan keluarga mereka karena masa lalunya sebagai anggota Yakuza. 

Sikap balas budi juga direpresentasikan dalam film ini, hal ini terlihat dari sikap Kenji yang pernah ditolong oleh Hiroshi Shibazaki saat dipukuli oleh sekelompok orang yang melakukan transaksi narkoba namun digagalkan oleh Kenji, setelah itu Kenji selalu berbuat baik dengan Hiroshi Shibazaki bahkan rela dipenjara untuk menggantikannya.

ilham nur baihaqi, 

Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun