Tinggi badan dibawah rata-rata ini terjadi akibat dari asupan nutrisi yang kurang optimal. Hal ini biasanya diawali dengan pertambuhan berat badan yang seret, lalu tubuh melakukan kompensasi dengan memperlambat penambahan tinggi badan.
2. Tingkat Kecerdasan Anak
Sebanyak 80% pembentukan otak manusia terjadi di 1000 HPK atau Hari Pertama Kehidupan. Maka jika pada fase ini anak tidak medapatkan asupan nutrisi yang cukup, maka akan berimbas pada kecerdasan anak. Sehingga anak ketika lebih dewasa akan kesulitan menerima pembelajaran dan tertinggal dari teman-temannya.
3. Beresiko Terkena Penyakit Degeneratif
Anak yang memiliki gizi dan nutrisi yang kurang tercukupi pada 1000 HPK akan rentan terkena penyakit, dikarenakan pada waktu tersebut terjadi pertumbuhan organ-organ pada bayi. Dengan demikian akan lebih berisiko terkena penyakit degenerative seperti jantung dan hipertensi.
Dengan penjelasan yang sudah dijabarkan diatas, penyebab dan dampak stunting juga bisa diatasi oleh ibu-ibu dengan memperhatikan asupan nutrisi sejak kehamilan. Selanjutnya setelah anak lahir, asupan ASI dan MPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu harus diberikan sesuai dengan umurnya. Kementerian Kesehatan telah membuat anjuran mengenai porsi makanan pendamping asi untuk bayi usia 6 bulan hingga 5 tahun (ayosehat.kemkes.go.id). Berikut penjabarannya :
1. Rentang Usia 6-8 Bulan
Pada kurun waktu ini bayi harus mendapatkan porsi makan yang sesuai dengan memperhatikan kebersihan, kandungan gizi, cara pemberian yang tepat dan waktu yang terjadwal. Pada rentan waktu ini kebutuhan MPASI yang harus diberikan kurang lebih 200 kalori/hari dengan pemberian 2-3 kali/hari makanan utama dan 1-2 kali/hari makanan ringan atau selingan. Dimana kandungan yang harus diberikan didalamnya harus mengandung beberapa unsur diantaranya makanan pokok, lauk hewani(diutamakan), lemak, sayur dan buah. Pada pemberian MPASI 6-8 bulan ini juga harus diberikan dengan tekstur lumat halus.