Mohon tunggu...
ilham andika putra
ilham andika putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya dari mahasiswa dari stai yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Tantangan dan Peluang Ekonomi Mikro Islam di Era Globalisasi"

18 Januari 2025   05:09 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran ekonomi mikro Islam dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat sangat penting, karena ekonomi mikro Islam tidak hanya bertujuan untuk menciptakan keuntungan finansial, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan memberdayakan individu serta komunitas. Berikut adalah beberapa cara di mana ekonomi mikro Islam berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat:
 

Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kesulitan mengakses pembiayaan di sistem perbankan konvensional karena keterbatasan jaminan dan riwayat kredit. Ekonomi mikro Islam memberikan alternatif pembiayaan melalui lembaga keuangan syariah yang menawarkan produk pembiayaan tanpa riba, seperti mudharabah (bagi hasil), musyarakah (kerjasama), atau qardhul hasan (pinjaman tanpa bunga). Akses pembiayaan ini memungkinkan pelaku usaha mikro untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan mereka dan membantu keluar dari kemiskinan. 

Ekonomi mikro Islam mendorong masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan bawah ekonomi, untuk menjadi wirausahawan. Dengan memberikan pelatihan, edukasi, dan dukungan finansial, ekonomi mikro Islam menciptakan peluang usaha yang memungkinkan individu atau kelompok untuk menghasilkan pendapatan secara mandiri. Pemberdayaan usaha mikro ini sangat penting dalam pengentasan kemiskinan, karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan keterampilan, dan memperbaiki taraf hidup masyarakat yang sebelumnya tergantung pada pekerjaan dengan penghasilan rendah. 

Tantangan Ekonomi Mikro Islam di Era Globalisasi:

Perusahaan besar biasanya memiliki akses yang lebih mudah ke sumber daya seperti modular, teknologi, dan jaringan distribusi yang luas. Mereka seringkali dapat memanfaatkan skala ekonomi untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing di pasar. Sebaliknya, usaha mikro Islam yang biasanya beroperasi dalam skala kecil menghadapi kendala dalam memperoleh sumber daya yang sama. Misalnya, mereka kesulitan dalam mengakses pembiayaan karena terbatasnya fasilitas kredit yang sesuai dengan prinsip syariah, atau kesulitan dalam mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi usaha. Perusahaan besar yang berbasis pada sistem ekonomi konvensional sering kali memiliki keuntungan dalam hal biaya produksi yang lebih rendah, kekuatan pemasaran, dan pengaruh di pasar. Hal ini menciptakan persaingan yang tidak seimbang antara perusahaan besar dengan usaha mikro Islam. Usaha mikro Islam, yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah, mungkin menghadapi hambatan dalam bersaing dengan perusahaan besar yang sering kali mengutamakan efisiensi biaya dan laba tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip ethical atau keberlanjutan sosial. Sistem ekonomi konvensional umumnya mengandalkan bunga sebagai mekanisme pembiayaan, yang bertentangan dengan prinsip ekonomi mikro Islam yang melarang riba (bunga). Akibatnya, pelaku usaha mikro Islam sering kali kesulitan mendapatkan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan berbasis bagi hasil atau tanpa bunga. Perusahaan besar, di sisi lain, sering kali dapat memperoleh pembiayaan dengan mudah melalui pinjaman bank atau instrumen keuangan lainnya yang tidak terbatas oleh prinsip-prinsip ethical dan syariah.

Salah satu keuntungan utama fintech syariah adalah kemampuannya untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih cepat dan lebih mudah diakses dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional. Pelaku usaha mikro Islam yang biasanya kesulitan mengakses pembiayaan melalui bank konvensional dapat menggunakan stage fintech syariah untuk mengajukan pinjaman atau pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah (tanpa bunga atau riba). Proses pengajuan yang dilakukan secara computerized mempercepat waktu persetujuan dan pencairan dana, yang sangat menguntungkan bagi pelaku usaha mikro yang membutuhkan dana segera. 

Partisipasi pemangku kepentingan sering kali masih rendah dalam usaha mikro. Banyak pemilik usaha kecil yang belum sepenuhnya memahami produk keuangan berbasis Syariah yang tersedia bagi mereka, seperti pembiayaan mudharabah, musharakah, dan kaldul hasan. Kurangnya pengetahuan ini menghalangi pengusaha untuk memanfaatkan layanan keuangan Syariah secara maksimal. Selain itu, mereka mungkin lebih menyukai sistem tradisional karena mereka lebih mengenal produk dan mekanisme yang ada, meskipun produk tersebut tidak sesuai dengan prinsip Syariah.

Banyak lembaga keuangan Islam tidak memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pengusaha kecil. Misalnya, kurangnya layanan keuangan  digital, seperti platform fintech Syariah yang memungkinkan akses keuangan lebih mudah dan cepat, berarti usaha kecil tidak dapat memperoleh dukungan yang mereka butuhkan. Keterbatasan  penyediaan infrastruktur ini membatasi peluang pengembangan usaha kecil dalam ekosistem ekonomi digital.

Pasar global untuk produk halal tumbuh karena populasi Muslim yang besar dan terus bertambah di banyak bagian dunia. Di negara-negara dengan populasi Muslim besar di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa, mudah untuk menemukan pasar untuk produk lokal berbasis Syariah seperti makanan, kosmetik, mode dan obat-obatan. Selain itu, banyak konsumen non-Muslim juga semakin tertarik  mengonsumsi produk halal karena kesadaran mereka yang lebih besar terhadap kualitas, kebersihan, dan keberlanjutan.

Contoh pasar potensial:

Asia Pasifik: Pasar Halal berkembang pesat di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan India.
Timur Tengah: Negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar merupakan pasar penting bagi produk Halal.
Eropa dan Amerika: Seiring bertambahnya populasi Muslim di negara-negara ini, meningkat pula permintaan terhadap produk Halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun