Adapun yang dapat bertanggung jawab atas penerapan pendidikan karakter adalah orang tua, sebab pola didik memberikan efek yang besar dan memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Maka dari itulah pola didik orang tua harus diterapkan dengan benar dan membimbing anak untuk selalu mengimplementasikan pendidikan karakter sejak dini. Bukan hanya orang tua saja, gurupun TK/PAUD juga memegang peranan penting dalam mendidikan siswa untuk menerapkan pendidikan karakter. Dalam waktu inilah guru dapat menjadi role mode yang di mana harus berinteraksi aktif terhadap siswanya, serta menerapkan metode pembelajaran sambil bermain dalam pengembangan emosional siswanya. Dalam fase inilah, sebagai guru harus dapat membangun kecerdasan emosional siswanya secara benar dan intens.Â
Sebab menurut penelitian Daniel Goleman kecerdasan anak didominasi oleh kecerdasan emosional (EQ) sebanyak 80% sedangkan kecerdasan otak (IQ) hanya 20%. Selain peranan dari orang tua dan institusi pendidikan, pemerintah juga harus memegang peranan dalam membangun pendidikan karakter melalui kebijakan, regulasi, dan anggarannya. Sebab karena pendidikan karakter inilah akan menumbuhkan kepribadian nasionalsime, semangat, saling menghormati, saling menjaga, saling membantu, dan sebagainya. Negara yang maju bukan bertumpu pada kekayaan sumber daya alamnya (SDA) melainkan terhadap implementasi pendidikan karakter pada warganya (SDM) secara sistematis. Sudah banyak negara yang menerapkan pendidikan karakter secara sistematis, seperti negara : Jepang, Britania Raya, dan China.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H