Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika AI Mengubah Nasib Karyawan Indonesia: Dari Ancaman PHK Menjadi Kunci Produktivitas

14 Januari 2025   18:59 Diperbarui: 15 Januari 2025   08:13 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak ekonomi dari transformasi ini signifikan. Kementerian Perindustrian mencatat potensi penghematan operasional hingga Rp 300 triliun per tahun melalui implementasi AI assistant di sektor manufaktur dan jasa.

Perjalanan Transformasi Digital: Dari Kekhawatiran ke Inovasi

Riset eksklusif Kompas bersama Laboratorium Digital Universitas Indonesia mengungkap temuan menarik. Dari 500 perusahaan yang disurvei, 82% melaporkan peningkatan kepuasan karyawan setelah implementasi AI assistant.

"Kunci utamanya adalah perubahan mindset dari 'AI vs manusia' menjadi 'AI plus manusia'," jelas Prof. Dr. Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI.

Perbandingan lintas sektor menunjukkan variasi signifikan dalam adopsi AI. Sektor finansial memimpin dengan tingkat adopsi 89%, diikuti teknologi (85%), dan manufaktur (72%).

Dr. Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia, menggarisbawahi, "Setiap sektor memiliki use case unik. Yang penting adalah menemukan sweet spot antara teknologi dan kebutuhan spesifik industri."

Telkom Indonesia menjadi case study menarik dalam implementasi AI assistant. Melalui program "Digital Collaboration 2024", perusahaan berhasil meningkatkan produktivitas 52% dan menghemat 12.000 jam kerja per bulan. "Kuncinya adalah pendekatan bertahap dan pelatihan komprehensif," ungkap Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom.

Bank BCA menambahkan dimensi baru dengan mengintegrasikan AI assistant dalam customer service. "Kami melihat peningkatan 40% dalam kecepatan respons dan 35% dalam akurasi layanan," jelas Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.

Blueprint Kolaborasi Manusia-AI di Era Digital 

Framework "AI-Human Synergy" yang dikembangkan Kementerian Ketenagakerjaan menawarkan pendekatan sistematis. Program ini mengintegrasikan tiga pilar: teknologi, kompetensi, dan adaptabilitas. Hasilnya, 73% perusahaan partisipan mencatat penurunan turnover karyawan.

Implementasi di Indonesia menunjukkan pola unik. Gojek, misalnya, mengadopsi model "hybrid intelligence" yang menggabungkan AI assistant dengan kearifan lokal. "AI membantu analisis data, tapi keputusan final tetap mempertimbangkan konteks sosial-budaya Indonesia," jelas Kevin Aluwi, Co-Founder Gojek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun