Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

UMKM di Bawah Tekanan Deflasi: Pedagang Menjerit, Pembeli Ragu, Ekonomi Tertekan

26 Oktober 2024   18:48 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, Indonesia menghadapi fenomena yang jarang terjadi: deflasi, atau penurunan harga barang dan jasa yang berlangsung secara terus-menerus. Bagi sebagian orang, penurunan harga mungkin terdengar menguntungkan, tetapi bagi pedagang, terutama pelaku usaha kecil menengah (UMKM), ini adalah mimpi buruk. Mereka menghadapi penurunan penjualan yang drastis, meskipun harga barang mereka sudah dipangkas. Di sisi lain, konsumen pun tidak berbelanja meski harga turun, justru memilih menunda konsumsi karena ketidakpastian ekonomi yang semakin terasa.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa deflasi yang seharusnya menguntungkan konsumen justru merugikan semua pihak? Artikel ini akan mengupas bagaimana deflasi memengaruhi dua sisi, yakni pedagang UMKM dan pembeli, serta solusi yang mungkin dilakukan untuk menghadapi tantangan ekonomi ini.


Pedagang UMKM Terjepit di Tengah Deflasi

OpenAI's DALL-E
OpenAI's DALL-E

Sepinya Pembeli, Padahal Harga Sudah Dipangkas

Bagi banyak pedagang UMKM, situasi saat ini sangat tidak menguntungkan. Meskipun harga barang sudah dipangkas, pembeli tetap tidak datang. Penurunan harga tidak serta merta meningkatkan penjualan, malah membuat pedagang terjebak dalam tekanan ekonomi yang berat. Banyak pedagang terpaksa memangkas margin keuntungan mereka hingga batas minimum, hanya untuk menjaga arus kas tetap bergerak.

Overproduksi dan Persaingan yang Kian Ketat

Di tengah deflasi, banyak pedagang baru yang bermunculan sebagai akibat dari pengangguran dan PHK di berbagai sektor. Hal ini menciptakan overproduksi barang di pasar, yang semakin menekan harga jual produk. Sayangnya, dengan daya beli konsumen yang lemah, persaingan yang semakin ketat justru memperparah situasi pedagang UMKM. Sebuah studi oleh Schularick & Taylor (2012) menunjukkan bahwa dalam kondisi ekonomi deflasi, banyak sektor ekonomi justru mengalami keruntuhan karena penurunan harga tidak diimbangi oleh peningkatan konsumsi.

Stok Menumpuk dan Kerugian di Depan Mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun