Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound Horeg: Fenomena Hiburan yang Mengganggu Kesehatan dan Ketenangan Publik

20 Oktober 2024   20:22 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:24 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Sound Horeg, Hiburan yang Mengganggu?

 

Fenomena sound horeg telah menjadi bagian dari tren hiburan di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Sound horeg mengacu pada penggunaan sound system dengan volume sangat keras yang biasa digunakan dalam pawai, festival, atau acara jalanan lainnya. Dengan dominasi suara bass yang kuat dan efek tata cahaya yang memukau, fenomena ini menarik perhatian banyak orang.

Namun, di balik kepopulerannya, sound horeg menjadi masalah serius. Tidak hanya menciptakan gangguan ketenangan, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Anehnya, meski banyak keluhan dari warga, fenomena ini seolah dibiarkan tanpa pengawasan yang ketat. Mengapa tren ini masih bertahan, dan apa yang seharusnya dilakukan?

Dampak Lingkungan dan Sosial: Gangguan atau Hiburan?

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Fenomena sound horeg sering kali menimbulkan polusi suara di ruang publik, terutama di daerah padat penduduk. Suara keras yang dihasilkan oleh sound horeg dapat terdengar hingga radius beberapa kilometer, menciptakan gangguan serius bagi masyarakat yang tidak terlibat dalam acara tersebut.

Gangguan Ketenangan Publik:
Kebisingan yang dihasilkan oleh sound horeg sering kali menjadi sumber keluhan dari warga yang tinggal di dekat lokasi acara. Banyak orang yang terganggu, terutama ketika acara berlangsung hingga larut malam. Bagi mereka yang memiliki bayi, orang tua, atau orang yang sakit, suara keras ini menjadi penyebab utama gangguan tidur dan stres. Hal ini dapat merusak kualitas hidup, terutama bagi mereka yang tinggal di lingkungan perkotaan yang sudah bising.

Apakah Ini Sekadar Hiburan atau Ego Pribadi?
Sound horeg juga dipandang oleh sebagian orang sebagai bentuk kepuasan ego. Pengguna sound system besar ini sering kali tidak mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap masyarakat sekitar. Bagi mereka, suara keras ini adalah bagian dari hiburan dan unjuk diri di hadapan publik. Dalam konteks ini, penghormatan terhadap ketenangan umum sering kali diabaikan.

Dampak Kesehatan: Bahaya Polusi Suara

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Polusi suara yang ditimbulkan oleh sound horeg bukanlah hal yang sepele. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (2021) mencatat bahwa paparan suara dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen, terutama pada frekuensi rendah seperti bass.

Gangguan Pendengaran
Suara dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak gendang telinga dan saraf pendengaran. Penelitian menunjukkan bahwa suara keras, terutama yang dihasilkan oleh sound horeg, dapat memicu kondisi tinnitus atau dengungan di telinga yang tak kunjung hilang.

Dampak Kesehatan Mental
Tak hanya pendengaran, polusi suara juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental. Menurut World Health Organization (WHO), paparan suara bising dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko stres, gangguan kecemasan, dan bahkan penyakit kardiovaskular. Selain itu, kebisingan yang berlebihan dapat merusak kualitas tidur, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Regulasi Lemah: Mengapa Tren Ini Dibiarkan?

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Salah satu pertanyaan besar yang muncul dari fenomena ini adalah: mengapa sound horeg dibiarkan oleh pihak berwenang? Meski telah ada peraturan terkait polusi suara di beberapa daerah, penegakannya sering kali tidak konsisten. Banyak acara yang menggunakan sound horeg tetap berjalan tanpa pengawasan yang memadai, meskipun jelas melanggar batas kebisingan yang diperbolehkan.

Kurangnya Standar yang Konsisten
Setiap daerah di Indonesia memiliki standar kebisingan yang berbeda-beda, dan tidak ada aturan nasional yang tegas tentang batas kebisingan di ruang publik. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam penegakan hukum dan memberikan celah bagi pelanggar untuk terus mengoperasikan sound system dengan volume keras.

Keuntungan Ekonomi yang Tidak Langsung
Beberapa acara yang menggunakan sound horeg sering kali mendatangkan keuntungan ekonomi bagi penyelenggara atau pihak tertentu. Festival atau acara jalanan yang melibatkan sound horeg kerap kali menjadi ajang komersialisasi, di mana keuntungan finansial menjadi prioritas dibandingkan kepentingan ketenangan publik. Ini menyebabkan pihak berwenang sering kali menutup mata terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.

Antitesis Sound Horeg: Hiburan atau Polusi Suara?

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Meskipun banyak yang menganggap sound horeg sebagai hiburan, dampaknya yang negatif terhadap lingkungan dan kesehatan jauh lebih besar daripada manfaat yang dirasakan. Antitesis dari fenomena ini adalah bahwa sound horeg, alih-alih menjadi sarana hiburan yang menyenangkan, justru menjadi sumber polusi suara yang merusak ketenangan dan kesehatan masyarakat.

Hiburan seharusnya menciptakan kegembiraan tanpa mengganggu orang lain. Sound horeg, dalam banyak kasus, gagal memenuhi prinsip ini. Alih-alih memperkaya budaya hiburan, tren ini lebih sering menciptakan ketidaknyamanan.

Solusi dan Langkah Ke Depan

Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Penegakan Hukum yang Lebih KetatPemerintah perlu lebih tegas dalam menegakkan regulasi terkait kebisingan di ruang publik. Standar kebisingan yang konsisten dan penegakan yang ketat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari sound horeg.

  2. Edukasi PublikMasyarakat perlu lebih sadar akan dampak negatif dari polusi suara, baik bagi kesehatan mental maupun fisik. Kampanye kesadaran tentang polusi suara harus ditingkatkan untuk mengedukasi pengguna sound system dan masyarakat umum.

  3. Alternatif Hiburan yang Lebih Tertutup Acara yang memerlukan sound system besar sebaiknya diarahkan ke ruang tertutup, seperti stadion atau gedung konser, di mana kebisingan bisa lebih terkontrol. Ini bisa menjadi solusi untuk menjaga keseimbangan antara hiburan dan ketenangan masyarakat.

Fenomena sound horeg adalah cerminan dari bagaimana tren hiburan dapat menciptakan gangguan serius jika tidak diatur dengan baik. Dampak negatifnya terhadap kesehatan dan ketenangan publik jauh lebih besar daripada manfaatnya sebagai hiburan. Oleh karena itu, regulasi yang lebih ketat, edukasi publik, dan alternatif hiburan yang lebih sehat perlu diterapkan. Sound horeg seharusnya tidak hanya dipandang sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai polusi suara yang perlu dikendalikan. Sudah saatnya pihak berwenang bertindak lebih tegas untuk menjaga ketenangan dan kesehatan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun