Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound Horeg: Fenomena Hiburan yang Mengganggu Kesehatan dan Ketenangan Publik

20 Oktober 2024   20:22 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:24 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Polusi suara yang ditimbulkan oleh sound horeg bukanlah hal yang sepele. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (2021) mencatat bahwa paparan suara dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen, terutama pada frekuensi rendah seperti bass.

Gangguan Pendengaran
Suara dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak gendang telinga dan saraf pendengaran. Penelitian menunjukkan bahwa suara keras, terutama yang dihasilkan oleh sound horeg, dapat memicu kondisi tinnitus atau dengungan di telinga yang tak kunjung hilang.

Dampak Kesehatan Mental
Tak hanya pendengaran, polusi suara juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental. Menurut World Health Organization (WHO), paparan suara bising dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko stres, gangguan kecemasan, dan bahkan penyakit kardiovaskular. Selain itu, kebisingan yang berlebihan dapat merusak kualitas tidur, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Regulasi Lemah: Mengapa Tren Ini Dibiarkan?

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Salah satu pertanyaan besar yang muncul dari fenomena ini adalah: mengapa sound horeg dibiarkan oleh pihak berwenang? Meski telah ada peraturan terkait polusi suara di beberapa daerah, penegakannya sering kali tidak konsisten. Banyak acara yang menggunakan sound horeg tetap berjalan tanpa pengawasan yang memadai, meskipun jelas melanggar batas kebisingan yang diperbolehkan.

Kurangnya Standar yang Konsisten
Setiap daerah di Indonesia memiliki standar kebisingan yang berbeda-beda, dan tidak ada aturan nasional yang tegas tentang batas kebisingan di ruang publik. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam penegakan hukum dan memberikan celah bagi pelanggar untuk terus mengoperasikan sound system dengan volume keras.

Keuntungan Ekonomi yang Tidak Langsung
Beberapa acara yang menggunakan sound horeg sering kali mendatangkan keuntungan ekonomi bagi penyelenggara atau pihak tertentu. Festival atau acara jalanan yang melibatkan sound horeg kerap kali menjadi ajang komersialisasi, di mana keuntungan finansial menjadi prioritas dibandingkan kepentingan ketenangan publik. Ini menyebabkan pihak berwenang sering kali menutup mata terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.

Antitesis Sound Horeg: Hiburan atau Polusi Suara?

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Meskipun banyak yang menganggap sound horeg sebagai hiburan, dampaknya yang negatif terhadap lingkungan dan kesehatan jauh lebih besar daripada manfaat yang dirasakan. Antitesis dari fenomena ini adalah bahwa sound horeg, alih-alih menjadi sarana hiburan yang menyenangkan, justru menjadi sumber polusi suara yang merusak ketenangan dan kesehatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun