Kamu pasti pernah melihat rumah megah yang tiba-tiba muncul di tengah gang sempit. Temboknya tinggi menjulang seolah bilang, "Ini benteng pertahanan saya, silakan minggir!" Atau mungkin parkiran mewah yang dengan percaya diri merebut sebagian jalan umum, bikin warga sebelah terpaksa zig-zag saat mau lewat.
Yup, inilah salah satu fenomena unik yang sering terjadi di Indonesia. Pembangunan rumah yang "tak tahu diri," alias suka-suka pemilik, tanpa peduli tetangga atau aturan. Apakah ini hanya masalah kecil? Wah, jangan salah! Fenomena ini ternyata bisa menimbulkan gesekan sosial yang kadang bikin tetangga sampai tak mau saling sapa. Kok bisa? Yuk, kita bedah lebih lanjut!
Parkir di Jalan Umum? Siapa Takut!
Bayangkan ini: kamu tinggal di kompleks perumahan yang rapi. Semua serba teratur, sampai suatu hari ada tetangga baru yang bangun garasi mewah. Eh, tapi kok garasinya masuk sampai ke jalan umum? Jadi sekarang mobil mereka parkir di tempat yang seharusnya buat orang-orang lewat.
Fenomena "parkir di jalan umum" ini sering kali bikin tetangga garuk-garuk kepala. Bukannya nambah garasi, yang punya rumah malah bikin tetangga jalan kaki di tengah jalan raya. Luar biasa, bukan?
Saluran Air? Yah, Maaf Tertutup Bangunan
Ini juga nggak kalah absurd. Ada saja orang yang membangun rumah, tapi lupa sama satu hal kecil: saluran air. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, banyak rumah yang secara ajaib berhasil mengecilkan saluran air, atau bahkan menutupnya sama sekali. Hasilnya? Saat hujan turun, banjir datang menghampiri. Siapa yang kena imbas? Jelas, bukan cuma si pemilik rumah, tapi seluruh tetangga juga ikutan berenang dadakan!
Tembok Mewah, Jalan Tetangga Hilang
Nah, ini salah satu kasus favorit. Ada cerita soal tetangga yang saking kreatifnya sampai memutuskan untuk membangun tembok besar. Bukan di halaman sendiri, tapi di atas gang yang dipakai bersama warga sekitar. Hasilnya? Akses jalan warga hilang begitu saja, seolah-olah jalan itu ikut dibeli barengan sama tanah rumah.