Buat yang satu ini, Google Maps itu nggak ada apa-apanya dibanding "peta di kepala" yang dia punya. Setiap macet, selalu bisa ngasih alternatif jalan tikus. Masalahnya? Kadang jalan tikusnya berujung pada jalan buntu atau muter-muter nggak jelas.
Tapi, Si Pencari Jalan Tikus selalu yakin kalau jalur pilihannya adalah yang paling efisien. Dan kalau kita jadi navigatornya? Siap-siap aja disuruh putar balik tanpa tujuan jelas.
Si Pindah Jalur Tanpa Liat-liat
Pernah ketemu mobil yang tiba-tiba masuk ke jalur kita tanpa tengok kiri-kanan? Selamat! Kamu ketemu dengan Si Pindah Jalur Tanpa Liat-liat. Buat dia, jalur sebelah yang kosong adalah kesempatan buat pindah. Soal ada mobil lain? Itu urusan nanti.
Tipe ini bikin pengemudi di belakang jadi jago nge-rem mendadak atau pindah jalur dadakan. Dan jangan harap ada lampu sein. Buat dia, "refleks" lebih penting dari "etika."
Si Pengemudi Tangan Satu (Multitasker Ekstrim)
Tangan kiri pegang setir, tangan kanan pegang rokok atau HP, sambil sesekali ngintip kaca spion buat cek tampilan rambut. Buat Si Multitasker, menyetir bukan cuma tentang "kendali kendaraan," tapi tentang "gaya hidup."
Yang bikin ngeri, dia bisa multitasking di kecepatan tinggi. Dan kita yang ada di belakang? Hanya bisa berdoa semoga dia fokus (atau minimal nggak bikin kecelakaan).