Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang diharapkan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia justru menghadapi berbagai kontroversi yang tak kunjung usai. Isu yang paling banyak diperbincangkan saat ini adalah masalah infrastruktur yang belum siap dan anggaran yang dianggap tidak transparan. Apa sebenarnya yang terjadi, dan bagaimana pandangan publik?
Infrastruktur yang Masih Bermasalah
Meski sudah mendekati hari penyelenggaraan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur PON 2024 masih jauh dari kata sempurna. Beberapa venue utama dilaporkan belum selesai dibangun, sementara fasilitas pendukung seperti penginapan untuk atlet dan transportasi masih menimbulkan kekhawatiran. Hal ini tentu saja memicu ketidakpuasan di kalangan atlet dan pelatih yang merasa persiapan mereka terganggu akibat fasilitas yang tidak memadai.
Sebagai contoh, dalam beberapa laporan media lokal, kondisi stadion utama yang menjadi pusat pertandingan masih belum memenuhi standar internasional. Bahkan beberapa atlet mengekspresikan kekecewaan mereka di media sosial, menyebutkan ketidaknyamanan saat latihan karena venue yang belum siap (WRI Indonesia). Dalam situasi ini, publik mempertanyakan komitmen penyelenggara dalam memastikan kelancaran acara sebesar PON.
Kontroversi Anggaran
Isu lain yang memicu diskusi panas adalah dugaan ketidaktransparanan anggaran. Anggaran yang diajukan untuk PON 2024 dianggap terlalu besar dibandingkan dengan hasil yang terlihat di lapangan. Ini menimbulkan pertanyaan: ke mana sebenarnya anggaran tersebut dialokasikan? Ada kekhawatiran bahwa dana yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas justru tidak dikelola dengan baik.
Menurut survei terbaru yang diadakan oleh beberapa lembaga riset, mayoritas masyarakat Indonesia mempertanyakan bagaimana penggunaan anggaran tersebut, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit. Mereka merasa bahwa dana tersebut bisa lebih efektif digunakan jika transparansi dan akuntabilitas lebih dijaga. Pengawasan anggaran yang ketat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa semua alokasi digunakan sesuai peruntukannya (Databoks).
Rekomendasi Solusi